Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2016, 09:19 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com — Sudah lima kasus terjadi di Amerika Serikat, perangkat versi baru Galaxy Note 7 yang seharusnya sudah aman dari masalah baterai justru masih rawan terbakar.

Menyusul mulai banyaknya kasus sejenis yang bermunculan, Samsung dilaporkan tengah menghentikan sementara produksi Galaxy Note 7.

Seorang sumber menyebutkan bahwa penghentian produksi itu dilakukan melalui kerja sama dengan pihak-pihak otoritas di China dan Amerika Serikat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (10/10/2016).

Samsung belum memberikan komentar atas kabar penghentian produksi Galaxy Note 7 yang diluncurkan di New York pada Agustus lalu.

Konsumen di Negeri Paman Sam mulai menerima unit Galaxy Note 7 versi baru pada September lalu sebagai pengganti unit lama yang rawan terbakar karena masalah baterai.

Baca: Samsung Jelaskan Mengapa Galaxy Note 7 Rawan Terbakar

Namun, belakangan dilaporkan bahwa unit-unit baru ini pun tak sepenuhnya aman karena sejumlah pemiliknya masih mendapati ponsel tersebut berselimut asap dan api.

Kejadian terakhir menimpa seorang warga Texas bernama Daniel Franks. Galaxy Note 7 versi baru miliknya terbakar ketika sedang ditaruh di meja restoran.

Sebelumnya, Galaxy Note 7 versi baru juga dilaporkan terbakar di dalam sebuah pesawat yang terbang dari Louisville ke Baltimore. (Baca: Galaxy Note 7 yang Sudah Ditukar Terbakar di Pesawat)

Dua operator telekomunikasi AS, yakni AT&T dan T-Mobile, hari Minggu kemarin mengumumkan telah berhenti menyediakan unit Galaxy Note 7 versi baru.

Oleh kedua operator, pemilik dari Galaxy Note 7 versi lama yang ditarik dari pasaran (recall) diharuskan menukar perangkat tersebut dengan smartphone lain, bukan Galaxy Note 7 versi baru.

Baca: Ini Solusi Sementara Samsung Cegah Galaxy Note 7 Terbakar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com