KOMPAS.com — Sudah lima kasus terjadi di Amerika Serikat, perangkat versi baru Galaxy Note 7 yang seharusnya sudah aman dari masalah baterai justru masih rawan terbakar.
Menyusul mulai banyaknya kasus sejenis yang bermunculan, Samsung dilaporkan tengah menghentikan sementara produksi Galaxy Note 7.
Seorang sumber menyebutkan bahwa penghentian produksi itu dilakukan melalui kerja sama dengan pihak-pihak otoritas di China dan Amerika Serikat, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Senin (10/10/2016).
Samsung belum memberikan komentar atas kabar penghentian produksi Galaxy Note 7 yang diluncurkan di New York pada Agustus lalu.
Konsumen di Negeri Paman Sam mulai menerima unit Galaxy Note 7 versi baru pada September lalu sebagai pengganti unit lama yang rawan terbakar karena masalah baterai.
Baca: Samsung Jelaskan Mengapa Galaxy Note 7 Rawan Terbakar
Namun, belakangan dilaporkan bahwa unit-unit baru ini pun tak sepenuhnya aman karena sejumlah pemiliknya masih mendapati ponsel tersebut berselimut asap dan api.
Kejadian terakhir menimpa seorang warga Texas bernama Daniel Franks. Galaxy Note 7 versi baru miliknya terbakar ketika sedang ditaruh di meja restoran.
Sebelumnya, Galaxy Note 7 versi baru juga dilaporkan terbakar di dalam sebuah pesawat yang terbang dari Louisville ke Baltimore. (Baca: Galaxy Note 7 yang Sudah Ditukar Terbakar di Pesawat)
Dua operator telekomunikasi AS, yakni AT&T dan T-Mobile, hari Minggu kemarin mengumumkan telah berhenti menyediakan unit Galaxy Note 7 versi baru.
Oleh kedua operator, pemilik dari Galaxy Note 7 versi lama yang ditarik dari pasaran (recall) diharuskan menukar perangkat tersebut dengan smartphone lain, bukan Galaxy Note 7 versi baru.
Baca: Ini Solusi Sementara Samsung Cegah Galaxy Note 7 Terbakar
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.