Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Anak Pinggiran Belajar dan Akhirnya Jadi Guru "Coding"

Kompas.com - 10/10/2016, 14:37 WIB

Tim Redaksi

Tasripin, yang pada 2013 lalu masih berusia 12 tahun mesti menghadapi kenyataan hidup seorang diri dan menghidupi tiga adiknya yang saat itu juga masih kecil-kecil.

Ia bekerja sebagai buruh tani, sekaligus mengasuh dan mengajari adik-adiknya, termasuk mengajari mereka membaca kitab suci Al Quran. Ayahnya beserta kakak tertuanya, pada saat itu merantau ke Kalimantan untuk bekerja di pabrik kayu. Ibunya telah meninggal pada 2011 setelah terkena longsoran batu tatkala menambang pasir.

Ini membuat Tasripin, pada saat itu, mesti berhenti sekolah setelah ia menyelesaikan kelas 3 SD. Bantuan sejumlah pihak membuat Tasripin bisa kembali bersekolah, saat ini ia duduk di kelas 1 MTs PAKIS, dan ayahnya pun telah kembali tinggal bersama-sama.

“Saya suka pelajaran matematika dan Bahasa Inggris,” kata Tasripin soal kegemarannya di sekolah.

Sembari bersekolah, Tasripin juga masih terus bekerja menggarap lahan yang ditanami sejumlah jenis sayur-sayuran. “Mau bikin game,” kata Tasripin tentang rencananya setelah ikut pelatihan di hari itu.

MTs PAKIS yang berada di lereng Gunung Slamet saat ini dihuni 13 siswa. Hari itu dua orang siswa sedang didera sakit, sehingga hanya sebelas orang yang datang, termasuk Tasripin.

“Tidak ada guru, karena yang mengajar adalah relawan pendamping,” kata Isrodin, yang hari itu mendampingi muri-murid tersebut bersama Taufik dan Agung.

Sekolah itu mulai beroperasi pada 2013 lalu. Tahun pertama mereka menerima 14 murid, namun hanya empat orang yang kemudian lulus.

“Ada yang harus menikah, atau karena tekanan ekonomi harus bekerja, dan sebagainya,” kata Isrodin ihwal penyebab tidak berlanjutnya proses pendidikan sebagian siswa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com