Samsung berdalih penundaan terjadi lantaran kesulitan memenuhi angka permintaan yang tinggi terhadap Galaxy Note 7. Bukan cuma di Indonesia, beberapa negara lain di Asia dan Eropa juga merasakan hal yang sama.
"Pre-order dari seluruh dunia melampaui ekspektasi Samsung. Jadi, mau tidak mau kami harus melakukan penyesuaian ketersediaan barang," tutur Vebbyna.
Pengiriman barang pre-order saja ditunda, apalagi ketersediaannya di toko-toko fisik. Alhasil, mereka yang "ketinggalan kereta" pemesanan awal harus menunggu kehadiran Galaxy Note 7 dalam waktu yang tak pasti.
Beberapa hari setelah pengumuman penundaan, Samsung kembali memberi pernyataan mengejutkan. Pada 2 Agustus 2016, pabrikan tersebut resmi menarik (recall) peredaran Galaxy Note 7 secara global yang jumlahnya mencapai 2,5 juta unit.
Baca: Samsung Ganti Baru Semua Galaxy Note 7 di Pasaran
Belakangan diketahui, Galaxy Note 7 memiliki masalah di baterai yang mudah panas. Akibat masalah tersebut, phablet itu rentan terbakar. Sejumlah unit Galaxy Note 7 dilaporkan terbakar di berbagai negara.
Di Indonesia, karena barang belum beredar, Samsung memutuskan pembatalan seluruh pemesanan Galaxy Note 7. Duit pembelian konsumen dikembalikan secara utuh, beserta kompensasi khusus dari Samsung.
Baca: Samsung Refund Pemesanan Galaxy Note 7 di Indonesia
Mulai hari itu, Galaxy Note 7 di Indonesia agaknya sudah tutup usia sebelum benar-benar lahir. Sementara itu, di global, Galaxy Note 7 versi aman mulai diterima konsumen tak lama pasca-recall.
Sayangnya, produk pasca-recall itu ternyata tak jua membaik. Tak kurang dari lima Galaxy Note 7 versi baru dilaporkan kembali meledak di Amerika Serikat.
Hal ini membuat Samsung benar-benar menyerah pada lini Note teranyarnya. Raksasa tersebut membuat keputusan besar untuk mengakhiri riwayat Galaxy Note 7 di seluruh dunia. Di Tanah Air, Galaxy Note 7 sudah layu sebelum mekar.
Baca: Samsung Resmi Hentikan Galaxy Note 7 Selamanya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.