Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop Galaxy Note 7, Berapa Besar Kerugian Samsung?

Kompas.com - 12/10/2016, 11:32 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Reuters

KOMPAS.com - Pada September, Samsung menarik kembali (recall) sebanyak 2,5 juta unit smartphone Galaxy Note 7 karena rawan terbakar. Ongkos penarikan ketika itu diperkirakan mencapai 1 miliar dollar AS.

Tak berhenti di sana, awal pekan ini produksi dan penjualan Galaxy Note 7 resmi dihentikan karena perangkat versi baru ternyata juga masih mengalami masalah yang sama.

Perkiraan para analis finansial, termasuk Credit Suisse, yang dirangkum KompasTekno dari Reuters, Rabu (12/10/201), menyebutkan bahwa Samsung bakal kehilangan potensi penjualan sebanyak 19 juta ponsel. Nilainya bisa mencapai 17 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 221 triliun.

Samsung juga mengalami penurunan nilai pasar karena harga sahamnya terpangkas 8 persen dalam sesi perdagangan Selasa kemarin, segera setelah Samsung mengumumkan penghentian produksi Galaxy Note 7.

Penurunan nilai saham dalam persentase terbesar sejak 8 tahun terakhir bagi Samsung itu mengurangi nilai perusahaan sebesar 18 miliar dollar AS.

“Demi keamanan konsumen, kami telah menghentikan penjualan dan penukaran Galaxy Note 7 dan memutuskan untuj menghentikan produksinya,” sebut Samsung dalam sebuah pernyataan.

Baca: Samsung Resmi Hentikan Galaxy Note 7 Selamanya

Sebelumnya, analis memperkirakan Galaxy Note 7 bakal mencatat angka pengiriman sebesar 15 hingga 19 juta unit sepanjang kuartal ketiga dan keempat 2016, serta kuartal pertama 2017.

Vice President Device Research IDC, Bryan Ma, mengatakan keputusan menyetop Galaxy Note 7 yang dilakukan oleh Samsung merupakan tugas berat, namun bakal membawa dampak positif di kemudian hari.

“Ini membantu mengisolasi persepsi buruk konsumen terhadap satu produk spesifik saja, ketimbang menyebarkan ketakutan bahwa semua ponsel Samsung bisa meledak,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com