KOMPAS.com — Krisis Galaxy Note 7 yang penjualan dan produksinya dihentikan membuat Samsung terpaksa merevisi proyeksi keuangannya untuk kuartal-III 2016.
Perusahaan asal Korea Selatan itu memangkas estimasi profit operasional pada kuartal tersebut sebanyak 33 persen, dari perkiraan sebelumnya sebesar 7 miiliar dollar AS menjadi 4,7 miliar dollar AS.
Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Inquirer, Jumat (14/10/2016), hal tersebut sekaligus menandai penurunan profit year-on-year pertama Samsung dalam 12 bulan terakhir.
Dibanding kuartal-III tahun lalu, proyeksi Samsung untuk kuartal-III 2016 menurun sebanyak 29,63 persen. Samsung turut memangkas proyeksi pendapatan menjadi 41,8 miliar dollar AS.
Sementara itu, harga saham Samsung pekan ini dilaporkan telah menurun sebesar 10 persen.
Smartphone Galaxy Note 7 yang sedianya bakal menjadi andalan baru Samsung justru gagal beredar di pasaran menyusul serangkaian insiden bahwa perangkat tersebut tiba-tiba terbakar.
Samsung melakukan penarikan kembali sebanyak 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dari pasaran dunia pada September lalu, untuk ditukar dengan Galaxy Note 7 versi baru yang seharusnya “aman”.
Namun, perangkat versi baru itu pun ternyata masih rawan terbakar sehingga Samsung menghentikan produksi dan penjualannya. Samsung kini meminta para pemilik Galaxy Note 7 untuk tak lagi memakai smartphone tersebut dan segera mengembalikannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.