Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amerika Bersiap Membalas Serangan Cyber Rusia?

Kompas.com - 17/10/2016, 18:24 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber NBC News

KOMPAS.com - Pertengahan tahun ini, hacker Rusia mencuri arsip e-mail tentang pemilu presiden Amerika Serikat dari Democratic National Committee yang kemudian dipublikasikan oleh Wikileaks.

Tak terima urusan dalam negerinya dicampuri oleh hacker rusia, pemerintahan Presiden Obama kabarnya sedang mempertimbangkan untuk melakukan serangan balasan.

Keterangan sumber yang dirangkum KompasTekno dari NBC News, Senin (17/10/2016) menyebutkan bahwa dinas intelijen CIA telah ditugasi menyusun rencana serangan cyber yang dirancang untuk "mengganggu" dan "mempermalukan" pemerintah Rusia.

Tidak dijabarkan seperti apa persisnya serangan cyber yang direncanakan itu, namun CIA diduga telah mengumpulkan dokumen yang bisa dipakai memojokkan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Wakil Presiden AS, Joe Biden, minggu lalu membenarkan bahwa pemerintah AS sedang berencana "mengirim pesan" ke pemerintah Rusia soal peretasan dokumen pemilu yang dilakukan para hacker negeri tersebut.

"Dia (Putin) akan tahu pesan itu," ujar Biden. "Kami punya kapasitas untuk melakukannya, pada waktu yang kami kehendaki dan dalam situasi yang paling memberikan dampak," tambah dia.

Keputusan untuk melancarkan serangan cyber balasan ini -atau malah membatalkannya- berada di tangan Presiden Obama.

Saat ini pihak-pihak terkait di pemerintahan AS disinyalir masih terbelah soal perlu atau tidaknya serangan dimaksud. Sebagian pihak lebih suka memakai respon tradisional, seperti memberikan sanksi, ketimbang melancarkan serangan cyber balasan.

Di AS, tugas memata-matai secara digital (cyber espionage) dipercayakan kepada National Security Agency (NSA), sementara CIA alias Central Intelligence Agency melakukan operasi-operasi intelejen rahasia dan memiliki kemampuan cyber sendiri.

CIA pernah memakai internet untuk menekan presiden Serbia Slobodan Milosevic pada 1999, juga memecah belah pimpinan Irak pada 2003 agar menjauhi Presiden Saddam Hussein.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NBC News
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com