Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu OS Tizen di Samsung Z2, Bedanya dengan Android?

Kompas.com - 20/10/2016, 09:13 WIB

KOMPAS.com - Samsung akhirnya merilis smartphone Z2 di pasar Indonesia. Berbeda dengan smartphone lain yang mengusung sistem operasi (OS) Android, Samsung mengusung OS lain, bernama Tizen.

Tizen merupakan sistem operasi bersifat terbuka (open source) yang memakai inti program (kernel) Linux. Bukan hanya untuk ponsel pintar dan tablet saja, Tizen juga dirancang untuk perangkat multimedia dalam kendaraan, televisi dan sebagainya.

Ia menjadi proyek besar organisasi Linux Foundation bersama perusahaan elektronik Samsung dan produsen prosesor Intel.

Pada 30 April 2012, sistem operasi Tizen versi 1.0 meluncur dengan kode nama Larkspur. Kemudian pada 25 September 2012, Tizen versi 2,0 berstatus Alpha dirilis dengan kode nama Magnolia. Tizen 2.0 versi penuh dirilis pada Januari 2013.

Smartphone pertama Tizen yang dibuat oleh Samsung adalah seri Z1 yang dirilis pada Januari 2015 lalu. Penerusnya, Samsung Z2 debut di India pada Agustus 2016.

KOMPAS.com/LAKSONO HARI WIWOHO Jam tangan pintar Samsung Gear S yang diluncurkan di Berlin menampilkan deretan aplikasi yang beroperasi dalam sistem Tizen (kiri). Foto kanan merupakan penampang belakang Gear S, di sana terdapat slot SIM card.
Selain smartphone Samsung Z2, peranti Samsung lain yang telah menggunakan OS Tizen lebih dahulu adalah peranti jam tangan pintar Gear S, gelang pintar Gear Fit, headset Samsung Gear VR, dan lini Smart TV Samsung.

Baca: Samsung Boyong TV OS Tizen ke Indonesia

Bedanya dengan Android?

Sistem operasi Tizen dikembangkan Samsung agar perusahaan Korea Selatan itu bisa melepaskan diri dari dominasi dan ketergantungan kepada Google Android.

Kepercayaan Samsung pada Tizen karena menilai OS besutan Linux tersebut paling ringan di antara sistem operasi lainnya. Tizen memungkinkan pemakaian memori dan tenaga prosesor yang lebih sedikit.

PhoneArena Samsung Tizen
"Keuntungan dari Tizen sangat sederhana: Tizen lebih 'ringan' dari sistem operasi lain. Dengan kata lain, Tizen membutuhkan tenaga pemrosesan dan memori yang lebih sedikit," kata perwakilan Samsung.

Selain untuk melepaskan diri dari ketergantungan dari Google, Tizen juga akan dijadikan sebagai pondasi Samsung untuk membangun ekosistem Internet of Things (IoT).

Menurut Samsung, Tizen akan memegang peran besar di masa depan untuk mewujudkan IoT.

Hal itu dikemukakan oleh Head of Product Marketing IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Denny Galant usai peluncuran Samsung "Tizen" Z2, Rabu (19/10/2016).

"Kesempatan ke depannya Tizen ini untuk konektivitas perangkat pintar Samsung. Arahnya ke IoT, seperti menghubungkan smartphone dengan wearable, headset VR, dan home appliances buatan Samsung lainnya," kata dia.

Baca: Mampukah Tizen Kalahkan Android?

Tentang aplikasi Tizen yang belum sebanyak Android

Perlu diakui bahwa jumlah aplikasi yang tersedia di platform Tizen masih sedikit jika dibandingkan dengan aplikasi di Android.

Aplikasi chatting dan media sosial semacam WhatsApp, Line, Instagram, dan Facebook, memang sudah bisa dijajal di smartphone berbasis Tizen. Namun, aplikasi ride-sharing semacam Uber, Grab, dan Go-Jek belum tersedia di toko aplikasi Tizen Store.

"Samsung Z2 ini kan masih perkenalan supaya masyarakat luas tahu soal Tizen," kata Denny.

"Kita lihat dulu perkembangannya di masyarakat. Seiring perkembangannya, aplikasi lain juga bakal ada," imbuhnya.

Fatimah Kartini Bohang/KOMPAS.com Samsung Z2 dengan sistem operasi Tizen.
Denny mengatakan Samsung bakal lebih agresif menelurkan produk-produk berbasis Tizen pada 2017 mendatang. Inilah yang kini menjadi pekerjaan rumah bagi Samsung.

Selain itu, untuk mendukung ekosistem Tizen, Samsung gencar menggandeng developer lokal untuk membuat aplikasi berbasis Tizen.

Salah satunya dengan mengadakan kompetisi Indonesia Next App 3.0 pada Juli lalu. Dalam kompetisi ini, pengembang aplikasi ditantang untuk membuat aplikasi di tiga kategori platform, yakni Tizen Smartphone, Wearable/Gears Apps dan Gear VR Content.

Bisa jadi ke depannya aplikasi Tizen bakal memiliki basis pengguna yang banyak, sehingga menarik pengembang aplikasi untuk bergabung dengannya.

Baca juga: Melihat Samsung Z2 dari Berbagai Sisi


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com