KOMPAS.com - Hari Jumat kemarin, pengguna internet di Amerik Serikat dikagetkan oleh bertumbangannya aneka situs dan layanan online populer, seperti Twitter, Spotify, Reddit, dan Github.
Kejadian tersebut disebabkan oleh serangan DDoS masif terhadap penyedia jasa layanan DNS ternama, Dyn DNS, yang banyak dipakai oleh situs dan layanan online bersangkutan.
Dari mana asalnya serangan? Laporan PC World yang dirangkum KompasTekno dari PC World, Sabtu (22/10/2016) menyebutkan bahwa sebagian DDoS bersumber dari aneka perangkat IoT yang dibajak hacker.
Perangkat-perangkat IoT ini misalnya IP camera, TV pintar, DVR, router, serta aneka pernik atau perabot elektroik lain yang tersambung ke internet.
Baca: Serangan Masif DDoS Lumpuhkan Twitter, Indonesia Terdampak
Hacker menggunakan malware botnet bernama Mirai untuk menginfeksi aneka perangkat tersebut, lantas menggunakan mereka sebagai “pasukan” dlam melancarkan serangan DDoS.
Berbeda dari botnet yang beredar di PC, Mirai khusus mengincar perangkat IoT yang memiliki keamanan lemah sehingga gampang diambil alih. Sebagian pemilik perangkat ini tak pernah mengganti password default yang mudah ditebak.
Beda pasukan
Penyedia layanan backbone internet Level 3 memperkirakan Mirai telah menginfeksi setidaknya 500.000 perangkat IoT dari beragam jenis.
September lalu, jasa “pasukan” perangkat IoT juga pernah dipakai dipakai hacker untuk menumbangkan blog penulis sekuriti Brian Krebs dalam serangan DDoS terbesar sepanjang sejarah.
Baca: Google Lindungi Jurnalis dari Serangan Cyber Terbesar Sepanjang Sejarah
Lembaga sekuritu Flashpoint mengatakan bahwa pasukan IoT yang dipakai menjebol DNS Dyn berbeda dari pasukan yang menyerang situs Brian Krebs.
Source code Mirai memang telah dirilis ke publik oleh hacker penyerang situs Krebs sehingga hacker lain kini bisa memanfaatkannya untuk membangun pasukan IoT sendiri.
DDoS merupakan serangan paket data dalam jumlah besar secara serentak ke sebuah server. Besarnya permintaan ini membuat server kelimpungan dan akhirnya tumbang.
Dalam serangan Jumat kemarin, Dyn mengatakan serangan DDoS datang dari alamat IP yang jumlahnya mencapai puluhan juta dalam waktu berbarengan.
Baca: Cara Peretas Memanfaatkan Kamera dalam Hacking Terbesar Sepanjang Sejarah
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.