Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Review: Samsung Gear 360, Perekam 360 Derajat Seharga Rp 4 Juta

Kompas.com - 25/10/2016, 20:09 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Hasil gambar

Selain dipasangkan dengan ponsel high-end Samsung, pengguna dapat pula mengoperasikan Gear 360 secara mandiri dengan memakai tiga tombol yang tersedia. Ada empat mode yang bisa dipilih, yakni foto, video, timelapse, dan video loop.

Mode timelapse menjepret foto tiap interval waktu tertentu yang bisa diatur dari 0,5 detik hingga 10 detik, untuk kemudian disatukan menjadi sebuah video stop motion. Timelapse bisa dipakai untuk menghasilkan efek perubahan cuaca/cahaya atau situasi di suatu tempat dengan menarik.

Adapun video loop merekam video secara terus menerus, namun durasi tiap video dibatasi hanya 1 menit. Setelah durasi tersebut dicapai, kamera akan langsung merekam video baru dengan durasi 1 menit pula, begitu seterusnya sampai baterai atau memory card habis.

Bagaimana dengan layar untuk membidik gambar? Tenang saja, proses framing tidak terlalu berpengaruh seperti pada perekaman video konvensional karena toh Gear 360 merekam ke segala arah, termasuk juga si perekam apabila berada di sekitar kamera.

Pengguna pun bisa dibilang tidak membutuhkan layar untuk framing. Pastikan saja pandangan kamera tak terhalang obyek yang tidak dikehendaki, lalu tekan tombol record.

Selain merekam foto atau video 360 derajat dengan kedua lensa kamera, pengguna juga bisa mengaktifkan salah satu lensa kamera saja untuk merekam foto atau video. Ketika itu dilakukan, Gear 360 berubah peran menjadi mirip kamera aksi konvensional dengan lensa fish-eye.

Baca: Melihat dari Dekat Samsung Gear 360 di Jakarta

Hasil jepretan dan rekaman videonya sendiri cukup bagus. Kira-kira setara dengan kamera aksi yang banyak beredar. Warna-warna tampak cerah dengan saturasi tinggi. Pengambilan gambar di situasi low-light terbantu bukaan lensa yang mencapai f/2.0 sehingga efek noise reduction tak terlalu terasa.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Gear 360 bisa difungsikan layaknya kamera konvensional dengan hanya mengaktifkan satu dari dua kamera yang tersedia, misalnya untuk menjepret selfie 2D.

Adapun rekaman video 360 dari kamera ini terlihat kurang tajam meski sudah menggunakan resolusi tinggi. Mungkin ini akibat dari proses penjahitan alias stitching yang mesti dilakukan dengan memelarkan gambar secara digital.

Kadang masih bisa terlihat cacat kecil berupa batas penjahitan berupa garis lurus yang membuat gambar tampak seperti dilekatkan pada pinggir-pinggirnya. Ini terutama bisa diamati apabila ada perbedaan level cahaya atau flare pada tangkapan kedua kamera.

Tampilan tripod atau tangan pengguna yang memegang Gear 360 pun akan tampak terpotong. Beberapa video 360 yang beredar di YouTube mengatasi hal ini dengan memasang logo berbetuk bundar di bagian bawah, yang mesti dibikin secara khusus agar bisa ditampilkan dengan benar.

Beberapa hasil rekaman foto dan video Gear 360 dalam berbagai mode bisa dilihat dalam tayangan di bawah ini.

Harus dijahit

Foto dan video 360 derajat hasil rekaman Gear 360 bisa langsung diunggah ke media sosial secara langsung dari ponsel Galaxy yang terhubung dengannya. Dalam hal ini, perlakuannya mirip dengan foto atau video konvensional.

Perbedaan akan muncul ketika pengguna coba memindahkan file foto atau video dari Gear 360 ke perangkat lain seperti komputer desktop untuk keperluan editing, misalnya menggabungkan banyak video menjadi satu.

Foto dan video 360 derajat dari Gear 360 tidak bisa begitu saja dikopi dan dimasukkan ke dalam program editing konvensional. Tangkapan gambar dari kedua kamera di perangkat ini mesti digabungkan alias “dijahit” secara digital terlebih dahulu.

Apabila langsung di copy-paste dari kartu memori, maka foto dan video dari gear 360 akan tampak seperti gambar di bawah.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Jika hanya dikopi begitu saja, maka foto dan video dari Gear 360 hanya akan menampilkan tangkapan gambar dari kedua kamera dengan frame bundar sesuai bentuk lensa kamera.

Lalu bagaimana cara memindahkan file? Pengguna mesti terlebih dahulu memindahkan foto dan video ke ponsel Galaxy yang terhubung ke Gear 360. Proses penjahitan gambar akan dilakukan secara otomatis oleh smartphone. Setelah itu, barulah kopi file dari smartphone ke komputer seperti biasa.

Software editing yang digunakan pun mesti mendukung penyuntingan video 360 agar bisa membaca format gambar dengan benar. Samsung membundel software Action Director dalam bentuk serial key bersama paket penjualan Gear 360 untuk keperluan ini.

Namun, Action Director hanya tersedia untuk platform Windows. Pengguna komputer berbasis sistem operasi lain seperti Mac OS harus menggunakan software lain, seperti Adobe Premiere Pro CC (update 2015.3) atau Kolor Autopano.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Tampilan foto 360 yang sudah dijahit berupa gambar 2 dimensi yang direntangkan dari ujung ke ujung. Sisi kanan-kiri dan atas-bawah akan disambung menjadi 360 derajat saat playback atau viewing konten. Satu buah frame foto memiliki resolusi 7.200 x 3.600 piksel (25 megapiksel)

Preview video 360 akan ditampilkan dalam bentuk 2 dimensi alias direntangkan dari ujung ke ujung saat preview di ponsel atau komputer. Software editing video 360 menyediakan toggle untuk berpindah dari tampilan 2 dimensi ini ke tampilan 360 derajat, begitu juga dengan YouTube/Facebook yang akan mengenali video 360 secara otomatis.

Pengguna juga bisa menggunakan software editing konvensional, namun video hasil akhirnya mesti ditambahi metadata khusus agar dikenali oleh YouTube atau Facebook sebagai video 360 derajat. Cara selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut.

Satu kekurangan Gear 360 adalah perangkat ini tidak bisa dipakai untuk live streaming video 360 derajat seperti beberapa produk lain yang beredar di pasaran.

Kadangkala, saat digunakan merekam video secara terus menerus -terutama video resolusi tinggi, di kondisi siang hari- Gear 360 akan mengalami overheating, lantas mematikan dirinya sendiri secara otomatis untuk mencegah kerusakan.

Oik Yusuf/ KOMPAS.com Gear 360 bisa kepanasan ketika dipakai merekam video resolusi tinggi. Ketika ini terjadi, kamera akan menampilkan peringatan di layar.

Saat kepanasan, Gear 360 akan menolak diaktifkan kembali selagi suhu masih belum mendingin.

Proses menurunkan suhu bisa memakan waktu beberapa menit sehingga berpotensi membuat pengguna kehilangan momen. Untungnya, masalah ini jarang ditemui ketika merekam di dalam ruangan.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com