Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/10/2016, 18:17 WIB
|
EditorDeliusno

KOMPAS.com - Saat pertama kali dirilis ke pasar, smartwatch digadang-gadang sebagai tren besar berikutnya. Pada kenyataannya, prediksi tersebut tidak menjadi kenyataan. Bukannya semakin diburu, wearable yang satu ini malah sepi peminat alias layu sebelum berkembang.

Penurunan minat itu tercermin dalam riset pasar yang dilakukan oleh IDC. Laporan hasil riset menunjukkan bahwa pengapalan produk arloji pintar pada kuartal-III 2016, secara year-on-year (YoY), mengalami penurunan tajam, mencapai 51,6 persen.

Sebagaimana dilansir KompasTekno dari Gizmodo, Rabu (26/10/2016), ini merupakan kabar buruk bagi sebagian besar produsen arloji pintar. Penurunan ini diprediksi terjadi karena sedikitnya produk baru, keterlambatan pengiriman arloji pintar Pebble, hingga soal Android Wear 2.0 yang ditunda sampai tahun depan.

Salah satu yang paling menderita dalam hal penurunan ini adalah Apple. Pasalnya, berdasarkan data IDC, pengapalan Apple Watch tercatat mengalami penurunan hingga 71,6 persen.

IDC memprediksi bahwa pada kuartal-III 2016 ini, Apple hanya mengapalkan 1,1 juta arloji pintar. Jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan pengapalan sebesar 3,9 juta unit pada 2015 lalu.

Kendati pengapalan arloji pintarnya menurun tajam, pangsa pasar Apple masih yang terbesar. Perkiraan IDC, raksasa teknologi California itu masih memegang sekitar 41,3 persen pangsa pasar arloji pintar di dunia.

Tentu saja masih ada kemungkinan pengiriman Apple Watch akan kembali naik seiring pertumbuan minat orang. Pasalnya, perusahaan baru saja merilis Watch seri 2, yang diyakini bakal kembali merangsang minat dalam beberapa waktu ke depan.

Garmin tetap naik

Bila melihat pada data IDC, ada satu produsen arloji pintar yang layak berbahagia, yaitu Garmin. Pasalnya, ketika pengapalan arloji pintar pada sebagian besar perusahaan mengalami penurunan, penjualan produk Garmin justru meningkat.

Garmin mencatat bahwa penjualan arloji pintar buatan mereka naik hingga 324 persen, sehingga menempatkannya di peringkat kedua di antara para produsen lain.

Strategi Garmin sebenarnya sederhana. Perusahaan hanya fokus pada pengembangan arloji pintar sebagai piranti kesehatan dan kebugaran, dua wilayah yang menjadi perhatian para pemakai gadget saat ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Gizmodo
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke