KOMPAS.com - Peta persaingan smartphone di China kembali berubah. Sempat didominasi oleh Xiaomi dan Huawei, kini pasar Negeri Tirai Bambu dikuasai oleh Oppo dan Vivo.
Menurut laporan kuartal-III 2016 (Juli hingga September ini) dari lembaga Counterpoint Research, Oppo menduduki singgasana smartphone China dengan pangsa pasar 16,6 persen.
Sementara itu, Vivo berada di posisi kedua dengan pangsa pasar 16,2 persen, terpaut tipis dari Oppo.
Raja smartphone China sebelumnya, Huawei, harus puas turun ke posisi tiga. Meski begitu, pangsa pasar Huawei di China masih cukup besar, yakni 15 persen.
Xiaomi kembali merosot di kuartal-III ini. Perusahaan yang juga berasal dari China ini hanya berhasil meraih 10,6 persen pangsa pasar saja.
Meningkat drastis
Pangsa pasar yang diraih oleh Vivo dan Oppo dalam beberapa kuartal ini memang menunjukkan peningkatan drastis.
Pada kuartal-III tahun 2015, Oppo dan Vivo baru memiliki pangsa jauh dari kedua nama di atas, masing-masing sebesar 9,9 persen dan 8,2 persen.
Huawei dan Xiaomi menduduki posisi satu dan dua, dengan pangsa pasar 15,6 persen dan 14,6 persen.
Bahkan, Oppo dan Vivo masih kalah dari Apple, pemegang posisi tiga dengan 12,4 persen pangsa pasar smartphone di China.
Kuartal-II tahun 2016 ini, Oppo dan Vivo mulai semakin dekat posisi pertama kala itu, Huawei. Bahkan, keduanya sudah berhasil menyalip Xiaomi dan Apple.
Oppo berhasil mendapat pangsa pasar sebesar 16 persen dan Vivo dengan 13,2 persen. Pemuncak daftar di kuartal sebelumnya ini masih dipegang Huawei sebesar 16,9 persen.
Sementara itu, Xiaomi sudah turun ke posisi empat dengan pangsa pasar 11,2 persen.
Xiaomi butuh ponsel premium
Tren ponsel buatan China sendiri memang sedang mengalami perubahan. Masyarakat sudah tidak lagi mencari smartphone dengan harga murah, digantikan dengan perangkat premium berbanderol mahal.