KOMPAS.com - Asus meresmikan kehadiran Zenfone 3 di Indonesia dalam acara yang digelar di Bali, bulan lalu. Sebanyak lima varian ponsel tersebut diboyong sekaligus, masing-masing dengan spesifikasi dan level harga berbeda.
Salah satunya, di kelas menengah, adalah Zenfone 3 ZE520KL. Perangkat ini dibekali hardware mencakup prosesor octa-core Snapdragon 625, RAM 3 GB, dan media penyimpanan 32 GB.
Baca: Asus Boyong 5 Varian Zenfone 3 ke Indonesia
Perangkat berbanderol Rp 4,1 juta ini memiliki kamera 16 megapiksel berjuluk “PixelMaster 3.0”. Ada juga sensor Sony Exmor RS IMX298 dan lensa berbukaan f/2.0.
Tak berhenti sampai di situ, unit kamera milik Zenfone 3 ZE520KL turut dibekali fitur optical image stabilizer (OIS) dan electronic image stabilizer (EIS, khusus video). Kamera depannya sendiri beresolusi 8 megapiksel.
Dengan deretan fitur fotografi yang terbilang lengkap untuk ponsel kelas menengah itu, Zenfone 3 ZE520KL memiliki slogan “bulit for photography”. Seperti apa hasil tangkapan gambarnya?
Antarmuka
Kamera utama 16 megapiksel pada ponsel ini memiliki aspect ratio 4:3 standar.
Begitu dibuka, tampilan antarmuka aplikasi kamera dalam mode “Auto” akan segera menyambut. Di sisi kiri secara berurutan dari atas ke bawah terdapat deretan ikon untuk mengaktifkan atau mematikan flash, mengaktifkan kamera depan atau belakang, HDR, dan menu berbentuk logo gir.
Di sebelah kanan, ada ikon galeri untuk melihat hasil foto atau video, ikon khusus untuk berpindah ke mode “Manual”, shutter release, record video, serta ikon untuk mengganti mode pemoretan ke opsi yang tersedia di luar Auto dan Manual.
Baca: Stok Sedikit, Harga Zenfone 3 di Jakarta Naik
Opsi mode pengambilan gambar yang disediakan termasuk banyak, total mencapai 20 buah dengan kegunaannya masing-masing seperti “QR Code” untuk memindai kode QR dan “Beautification” untuk memperhalus tampilan wajah, khususnya saat selfie dengan kamera depan.
Mengingat kalangan penggemar fotografi yang disasarnya, mode Manual pada aplikasi kamera Zenfone 3 ZE520KL termasuk lengkap. Ada opsi untuk mengatur white balance secara manual dengan unit Kelvin meski dengan rentang yang tak terlalu luas (2.500K-6500K, interval per 50K), exposure compensation, kecepatan rana, dan fokus manual.
Untuk membantu penggambilan gambar, disediakan pula level 2-sumbu horizontal dan vertikal untuk memastikan posisi ponsel telah lurus dengan horizon. Lalu ada indikator exposure dari -2EV hingga +2 EV, serta histogram luminance di pojok layar.
Di tombol menu berlogo gir, pengguna bisa mengakses opsi pengaturan lebih lanjut. Seperti “Optimization” yang berisi parameter setting seperti level saturasi warna, kontras, sharpness, bahkan juga tingkat noise reduction yang jarang tersedia di smartphone.
Metering cahaya bisa diatur lebih lanjut dengan exposure compensation yang diterapkan secara praktis.
Cukup dengan menahan jari beberapa saat ketika menyentuh layar untuk melakukan fokus, maka aplikasi kamera akan mengunci AF, AWB, dan AE serta menampilkan slider pengatur gelap-terang gambar di bawah lingkaran indikator fokus. Fungsi “Touch Shutter” mesti dimatikan agar opsi pengaturan exposure compensation ini bisa muncul.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.