KOMPAS.com - Hari Selasa (8/11/2016) waktu setempat, bersama dengan jutaan warga Amerika Serikat lainnya, Eric Trump berangkat ke tempat pemungutan suara. Ia turut ikut berpartisipasi dalam pemilu presiden AS.
Usai “nyoblos”, putra sulung kandidat presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, itu pun mengunggah update status di layanan microblogging Twitter.
“Sebuah kehormatan luar biasa memberikan suara untuk ayah saya. Dia akan melakukan hal besar untuk AS!” kicau Eric, sambil pamer foto surat suara yang sudah “dicoblos”.
Tapi Eric kemudian buru-buru menghapus tweet ini. Sebab, seperti dirangkum KompasTekno dari CBS News, Rabu (9/11/2016), mengunggah foto kertas suara di media sosial merupakan tindakan melanggar hukum di negara bagian New York, tempat Eric memberikan suara.
Selain New York, tindakan yang dikenal dengan istilah “ballot selfie” ini juga dilarang di 18 negara bagian lain di Amerika Serikat, termasuk Washington, Oregon, dan Louisiana.
Kabar terbaru menyebutkan bahwa Trump memimpin perolehan suara pemilu presiden AS dengan 167 electoral votes. Sementara rivalnya, Hillary Clinton dari partai Demokrat, mengumpulkan 109 electroral votes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.