Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Isu yang Dihadapi Perusahaan Teknologi Setelah Trump Jadi Presiden

Kompas.com - 10/11/2016, 21:06 WIB
Reska K. Nistanto

Penulis

3. Repatriasi

Kebijakan pajak Trump masih dipertanyakan, terutama soal apakah kebijakan itu bisa menarik kembali investasi perusahaan-perusahaan teknologi yang selama ini diparkir di luar AS.

Pada tahun 2015 lalu, lembaga riset Moody's menghitung setidaknya ada dana sebesar 1,2 triliun dollar AS milik perusahaan-perusahaan TI AS, seperti Apple, Microsoft, Alphabet/Google, Cisco, dan Oracle yang diparkir di luar negeri.

Trump juga berencana mengurangi pajak korporasi dari 35 persen menjadi 15 persen, ditambah potongan 10 persen yang berlaku sekali jika perusahaan itu mau membawa pulang profit yang ditumpuk di luar negeri kembali ke AS.

Jika perusahaan-perusahaan TI tersebut melakukan repatriasi, apa yang akan dilakukan dengan uangnya? Pilihannya antara lain untuk membayar utang, berinvestasi ke teknologi baru, atau mengakuisisi perusahaan lain.

Baca: Gerahnya Timeline Facebook Pasca-Donald Trump Jadi Presiden

4. Imigrasi

Trump sangat menentang isu imigran ilegal. Lalu, bagaimana dengan imigran-imigran di AS yang bekerja di perusahaan teknologi?

Saat ini, mereka memegang visa khusus, yakni visa H-1B yang banyak dipakai oleh karyawan-karyawan di perusahaan teknologi AS. Visa itu memungkinkan perusahaan AS mempekerjakan karyawan asing secara temporer atau dalam keahlian khusus.

Dalam kampanyenya, Trump sempat menyinggung soal visa H-1B ini.

"Saya akan menghentikan penggunaan (visa) H-1B selamanya karena ini seperti program buruh murah. Saya akan membuat persyaratan yang absolut untuk mempekerjakan buruh dari warga negara Amerika di setiap program visa dan imigrasi, tanpa terkecuali," kata Trump.

5. Manufaktur

Trump dalam kampanyenya pernah mengatakan akan mengembalikan proses manufaktur ke AS. Secara spesifik, ia menyebut perusahaan teknologi Apple dalam kasus ini.

Trump secara gamblang meminta Apple untuk membuat komputer-komputernya (dan gadget lainnya) di dalam negeri. Seperti diketahui, walau sebagian produk Apple diproduksi di AS, ada juga sebagian yang diproduksi di luar negeri, seperti iPhone yang diproduksi China.

Situs resmi Trump tidak menjabarkan secara rinci, bagaimana caranya untuk membujuk perusahaan-perusahaan teknologi memproduksi produk-produknya di AS.

Baca: Serukan Boikot Apple, Donald Trump Ketahuan Pakai iPhone

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com