Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Symantec Caplok Startup Keamanan Blue Coat

Kompas.com - 12/11/2016, 16:52 WIB
Deliusno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Symantec resmi mencaplok startup keamanan asal San Jose, AS, bernama Blue Coat Systems pada Agustus 2016 lalu.

Symantec selama ini dikenal sebagai perusahaan besar di bidang keamanan jaringan enterprise. Lantas, apa alasan Symantec membeli Blue Coat System yang notabene perusahaan startup?

Akuisisi Blue Coat senilai 4,65 miliar dollar AS atau sekitar Rp 62 triliun itu dianggap sebagai pembelian yang sangat berarti bagi Symantec. Menurut Sanjay Rohtagi, Senior Vice President Asia Pasifik dan Jepang Symantec, Blue Coat membuat portofolio produk pihaknya semakin lengkap.

"Akuisisi Blue Coat memberikan kami banyak produk. Tidak ada produk yang saling tumpang tindih (overlap) antara Symantec dan Blue Coat," tutur Rohtagi kepada KompasTekno di Jakarta, Kamis (10/11/2016) lalu.

Rohtagi menuturkan, salah satu produk yang cukup diincar oleh Symantec adalah keamanan cloud milik Blue Coat. Produk yang satu ini dikatakan sedang banyak dicari oleh perusahaan.

"Keamanan cloud sangat kritikal saat ini. Alasannya, banyak perusahaan yang menggunakan aplikasi cloud, seperti Saleforce.com, Office 365, atau Dropbox, butuh keamanan agar data tidak bocor," kata Rohtagi.

Selain produk keamanan cloud, Blue Coat memiliki berbagai produk keamanan lain, seperti keamanan jaringan dan situs web.

Integrasi sedang berlangsung

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, Symantec baru resmi mengakuisisi Blue Coat pada 1 Agustus 2016 lalu. Relatif masih baru, kedua perusahaan saat ini sedang sibuk melakukan integrasi.

Dalam 3 bulan pembelian pertamanya, menurut Rohtagi, kedua perusahaan mengebut penggabungan Global Inteligence Network atau pusat data keamanan. Keduanya juga sudah menggabungkan produk masing-masing ke satu produk.

"Penting bagi kami untuk secara aktif melakukan integrasi secepatnya," ujar Rohtagi.

Saat ini, Symantec, ditambah dengan Blue Coat, memiliki total konsumen sebanyak 385.000. Total, ada enam pusat operasi yang beroperasi di seluruh dunia.

Gabungan pendapatan di antara keduanya diklaim menyentuh angka 4,6 miliar dollar AS.

"Kami perusahaan terbesar di dunia keamanan cyber," pungkas Rohtagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com