Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bad" hingga "Panjat Sosial", Tren Video Sindiran di YouTube

Kompas.com - 16/11/2016, 20:21 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber youtube

KOMPAS.com — Layar YouTube Tanah Air belakangan ramai dengan video lagu bergenre hiphop. Bermula dari Ganteng-ganteng Swag, kemudian muncul Bad, dan kini Panjat Sosial.

Ketiganya punya beberapa kesamaan, antara lain dibawakan selebritas media sosial, liriknya sarat sindiran, dan mendulang ratusan ribu hingga jutaan views.

Sindiran yang digaungkan tak jauh-jauh dari permasalahan remaja masa kini di era media sosial. Ganteng-ganteng Swag berbicara soal fenomena YouTube yang dinilai lebih bermakna ketimbang televisi.

Bad pun punya sasaran sindiran, yakni para pembenci alias haters di media sosial. Sementara itu, Panjat Sosial mencibir orang-orang yang rajin pamer gaya hidup di internet, lewat Path, Instagram, ataupun Snapchat.

Lebih lengkapnya, berikut ulasan KompasTekno, Rabu (16/11/2016), soal tren saling sindir para selebritas media sosial lewat video lagu bergenre hiphop di YouTube.

Baca: YouTube Beri Piagam Tombol Perak ke Pengguna Indonesia

1. Panjat Sosial


Video Panjat Sosial baru diunggah pada 11 November lalu. Kini, angka views-nya sedang merangkak naik menuju viral. Lirik lagunya menyinggung fenomena "seluruh dunia harus tahu" di media sosial.

Misalnya saat makan di restoran A, beli barang baru, atau ketemu kelompok pertemanan tertentu, beberapa orang seolah-olah wajib mengunggah foto di Instagram atau status di Path. Menurut lagu dalam video tersebut, hal itu menggambarkan sifat sebagian anak muda sekarang yang ingin dianggap gaul dan eksis. Tak jarang, cara-cara yang ditempuh mengarah pada sikap oportunis.

"Hati-hati zaman sekarang, banyak orang berteman punya maksud tujuan, dapetin keuntungan, habis manis lo dibuang," begitu penggalan lirik lagu dalam video Panjat Sosial.

Menurut pantauan KompasTekno, video tersebut sudah ditonton lebih dari 600.000 kali dengan 4.000-an komentar yang masuk. Sebanyak 17.000-an netizen mengacungkan jempol untuk video itu, dan 5.400-an lainnya memberi jempol bawah yang menandai tak suka.

Baca: Aplikasi YouTube Bakal Bisa Dipakai Siaran Langsung

Beberapa netizen membanding-bandingkan Panjat Sosial dengan Bad yang lebih dulu ada. Ada juga yang menganggap Panjat Sosial adalah sindiran atas Bad.

"Menurut aku sih enakan lagu Bad didenger deh daripada ini, padahal suara Lula udah enak banget, tapi jadi agak aneh lagunya gara-gara Gaga suaranya sumpah nggak enak didengar," kata salah satu netizen yang memberikan komentar.

"Pengen nyindir sebelah tapi malah kena diri sendiri juga duh," kata netizen lainnya.

Diketahui, penyanyi dalam lagu di video Panjat Sosial dan Bad punya sejarah drama di ranah maya. Lagu di video Bad dibawakan oleh YouTuber kontroversial Karin Novilda alias Awkarin.

Sementara itu, Panjat Sosial adalah proyek kolaboratif Roy Ricardo, Lula Lahfah, dan Gaga Muhammad. Diketahui, Lula adalah sahabat Awkarin, sedangkan Gaga merupakan mantan pacar yang membuat nama Awkarin melambung berkat sebuah video curhat yang kini sudah dihapus.

Di luar komentar saling sindir itu, lagu pada video Panjat Sosial disebut-sebut mencontek lagu pada video Panda yang dibawakan Desiigner dan lagu "Don't Mind" dari Kent Jones.

2. Bad


Video ini sempat jadi kontroversi pada awal perilisannya di YouTube, bulan lalu. Hingga kini sudah lebih dari 13 juta netizen yang melihat video tersebut.

Dua selebritas media sosial yang membawakan lagu pada video itu, Awkarin dan Samuel Alexander Pieter alias Young Lex, sepertinya ingin mencurahkan isi hati dan opini mereka atas haters di internet.

"Mereka mengejek, mereka mencela, ini anak nakal, masa depan nggak ada. Memang sekarang aku tak bekerja, bisnisku lebih dari mereka," begitu sepenggal lirik yang dinyanyikan Young Lex.

Baca: Begini Cara Pakai Video Call di WhatsApp

Lirik itu seakan melawan para haters yang kerap mencibir pembawaan "slengean" Young Lex di media sosial. Pria bertato tersebut sering melontarkan kata-kata kasar di internet sehingga memunculkan persepsi negatif.

Seiya sekata dengan Young Lex, Awkarin pun mengekspresikan perasaannya lewat "Bad". Ia juga sempat menyindir sang mantan, Gaga Muhammad.

"Gue matre, yang bayarin dia. Padahal bukan itu faktanya. Dasar loe banci potong aja itunya," kata Awkarin lewat lagu "Bad".

Curahan hati itu nyatanya lebih banyak ditanggapi negatif oleh netizen. Dari jumlah jempol yang diberikan, lebih banyak yang tak menyukai (293.000-an) ketimbang yang menyukai (108.000-an) video berdurasi hampir empat menit tersebut.

Ada juga netizen yang merespons Bad dengan cara kreatif, yakni membuat video parodinya.


3. Ganteng-ganteng Swag


Nah, ini dia video yang membuka tren lagu hiphop sindiran di YouTube. Setidaknya, video ini yang kali pertama mewabah hingga mencuri perhatian netizen, utamanya kalangan muda.

Lagu pada video Ganteng-ganteng Swag dibawakan beberapa nama selebritas media sosial pria kawakan. Sebut saja Young Lex sebagai penggagas, lalu ada SkinnyIndonesian24 (kakak-beradik Andovi da Lopez dan Jovial da Lopez), Reza Oktovian, Kemal Palevi, dan Dycal.

Lirik yang dibawakan masing-masing personel menyindir hal berbeda, mungkin tergantung preferensi mereka yang beragam pula.

Reza lebih banyak berbicara soal prinsipnya yang tak mau pencitraan di internet. Ia mengatakan ingin apa adanya dan tak peduli kata-kata orang yang acap kali menganggap dia kasar dan memberi contoh buruk.

"Sok suci! Hahaha gue bukan ustad, nggak punya sayap tapi mirip malaikat. Dulu sahabat sekarang jadi b*****," itu lirik Reza yang diduga kuat menyindir salah satu mantan sahabatnya yang juga seorang YouTuber.

Sementara itu, SkinnyIndonesian24 lebih banyak mengungkapkan pendapat soal platform. Menurut mereka, YouTube kini bisa menggantikan bahkan melebihi peran televisi.

"Acara TV isinya cuma pembodohan. Rating mereka dulukan, uang mereka Tuhankan. Kami berenam yang menyelamatkan," mereka menuturkan lewat "Ganteng-ganteng Swag".

Begitulah sedikit penggambaran tren di YouTube Tanah Air saat ini. Platform berbagi konten video tersebut memang membebaskan kreatornya untuk berekspresi, berkarya, berkolaborasi, hingga bisa menghasilkan duit.

Maka dari itu, konten di dalamnya pun ada yang bermuatan positif dan tak sedikit yang negatif. Jika sudah begini, tinggal penonton yang menentukan ingin mengonsumsi yang mana.

Baca: 10 Fitur Tersembunyi WhatsApp yang Wajib Diketahui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com