Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rahasia Sukses "Startup", Layani Konsumen Laiknya Raja

Kompas.com - 22/11/2016, 07:41 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com
"Satu buket bunga dikirim pukul 12 seharga Rp 135.000 dengan ongkos kirim Rp 12.000," bunyi layanan pesan singkat (SMS) di layar ponsel pintar Ferdi pada siang itu.

Sebelumnya, Ferdi memang minta tolong lewat aplikasi khusus kepada si pengirim pesan untuk dibelikan buket bunga buat sang istri.

Buket bunga itu akan Ferdi hadiahkan kepada sang istri, sebagai bagian perayaan ulang tahun kedua pernikahan mereka.

Bukan, si pengirim pesan tadi bukanlah asisten pribadi Ferdi melainkan sebuah layanan perusahaan rintisan digital (startup) dengan tawaran jasa laiknya asisten pribadi.

Dengan layanan tersebut, Ferdi tak perlu ketinggalan rapat pada sore itu. Saat waktu makan malam tiba bersama sang istri, buket bunga pun sudah akan tersedia.

Solusi

Lewat perkembangan teknologi, banyak startup bermunculan, termasuk di Indonesia. Layanan yang ditawarkan pun tergolong tak biasa.

Pengguna bisa memesan atau melakukan sesuatu tanpa harus beranjak ke mana-mana, menjadikan konsumen laiknya raja.

Kalau layanan Go-Mart dari Go-Jek seperti yang dipakai Ferdi bisa dimintai tolong dari membeli buket bunga, tiket nonton bioskop sampai memesan makan malam, lain lagi dengan HappyFresh.

Startup yang satu ini menawarkan kemudahan berbelanja sayur-mayur, menjadi solusi bagi wanita karier yang juga berstatus ibu rumah tangga.

Dengan kecanggihan teknologi, startup hadir menjadi solusi bagi masalah publik. Meski memiliki layanan dan segmen pasar yang berbeda, startup seperti Go-Jek dan HappyFresh sama-sama menawarkan kemudahan.

Menurut riset Growth from Knowledge (GfK) pada 2015, kontribusi industri internet—termasuk startup di dalamnya—per tahun pada kurun 2010 sampai 2016 mencapai rata-rata 16,6 persen produk domestik bruto Indonesia.

Thinkstock Ilustrasi kebutuhan penggunaan internet.

Di Indonesia, ranum bisnis startup terjadi seiring sejalan dengan penetrasi penggunaan internet dan smartphone. Selain itu, ada pula peluang dari pemilik modal ventura (venture capitalist) yang punya minat tersendiri terhadap model usaha ini.

"Startup bidikan para pemilik modal adalah yang dianggap dapat memberikan keuntungan jangka panjang," ujar konsultan bisnis internasional Wempy Dyocta Koto, seperti dikutip KompasTekno, Rabu (3/2/2016).

Menurut dia, venture capitalist melirik startup sebagai bisnis potensial.

Potensi ranum bisnis

Wempy melanjutkan, ada lima jenis startup yang berpotensi mengundang minat venture capitalist. Kelima jenis startup itu adalah yang bergerak di bidang pengembangan teknologi virtual reality (VR), keamanan cyber, kesehatan konsumen, robotik dan drone, serta internet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com