JAKARTA, KOMPAS.com - Vivo memasang target ambisius di Indonesia. Tahun depan, pabrikan China itu optimis mampu merangkak naik ke posisi tiga besar (Top 3) vendor smartphone di Tanah Air.
Untuk masuk Top 3 di Indonesia, Vivo sudah punya strategi khusus. Mula-mula dengan memperkuat branding di layar televisi dan digital.
"Kami baru mulai beriklan di televisi pada tanggal 19 lalu. Kalau untuk offline, penjualan kami sudah cukup bagus. Sekarang kami akan terus genjot branding-nya," kata juru bicara Vivo Indonesia, Kenny Chandra, usai acara peluncuran Vivo V5 di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Baca: Setelah V5, Vivo Siap Rilis V5 Plus di Indonesia
Selain itu, Vivo juga bakal fokus sebagai vendor ponsel "Camera and Music". Vivo yakin pasar Indonesia sangat cocok dengan produk yang mengedepankan kamera, utamanya untuk kebutuhan selfie.
Baca: Resmi di Indonesia, Vivo V5 Dijual Rp 3,5 Juta
Terakhir, Vivo juga menegaskan keseriusannya berbisnis di Indonesia dengan memenuhi segala aturan yang ditetapkan pemerintah. Pabrikan tersebut sudah membangun pabrik perakitan di Cikupa, Tangerang, untuk memenuhi aturan TKDN ponsel 4G.
Memang saat ini porsinya baru 20 persen. Tahun depan, ketentuan pemerintah itu dinaikan menjadi 30 persen. Vivo pun mengaku siap memenuhinya.
"Pasti kami penuhi. Sekarang kami lagi menjajaki kemungkinan untuk bekerja sama dengan developer lokal supaya bisa memenuhi TKDN 2017," Kenny menjelaskan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.