Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Melaporkan Berita "Hoax" di Facebook, Google, dan Twitter

Kompas.com - 29/11/2016, 19:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - 'Berita palsu' di internet menjadi topik pemberitaan dalam beberapa pekan terakhir - terutama sejak pemilihan presiden di Amerika Serikat, dan juga di Indonesia baru-baru ini terkait dugaan penistaan agama.

Berita-berita palsu ini muncul utamanya di Facebook, Google, dan Twitter - yang masing-masing platform memiliki sistem tersendiri yang memungkinkan pengguna melaporkan berita palsu. Satu platform lebih bagus dibanding yang lain, sementara beberapa bahkan tak memiliki sistem itu.

Sebelum Anda melaporkan berita palsu itu, Anda harus terlebih dahulu bertanya pada diri Anda: apakah saya yakin berita ini palsu atau hoax? Apakah berita itu sudah dilaporkan juga oleh sumber berita yang lain? Apakah bukti-buktinya meyakinkan?

Jika Anda yakin, inilah bagaimana cara melaporkan berita palsu itu di media sosial. Kita ambil contoh sebuah unggahan tentang pemilu Amerika Serikat.

Facebook

"Tim kampanye Hillary Clinton membayar 'aktor profesional' untuk melakukan protes dalam aksi unjuk rasa Trump," begitu tulisnya. Tampak meyakinkan, apalagi jika diunggah oleh kerabat atau teman Anda.


Jika Anda tidak yakin dengan berita ini, klik tanda panah ke bawah yang ada di sebelah kanan atas (terlihat di lingkaran merah) dan pilih "report post" atau jika Anda dalam pengaturan berbahasa Indonesia, Anda bisa pilih 'laporkan kiriman'.

Setelah itu Anda akan ditanya, "Apa yang terjadi?" Di sini, Anda diminta memilih alasan mengapa Anda melaporkan unggahan itu. Jawaban terbaik, adalah yang kedua yaitu, "menurut saya ini tidak seharusnya ada di Facebook."


Jelaskan lebih rinci dalam jendela selanjutnya. Pilihlah opsi, "ini adalah kabar berita salah" atau dalam bahasa Inggris pilihlah, "It's a false news story."


Satu hal lagi, kami merekomendasikan Anda melakukan semua opsi ini. Blokir, sembunyikan semua unggahan dari akun tersebut, dan berbagai opsi lainnya.

Google

Jika Anda melihat berita yang mencurigakan di Facebook dan WhatsApp, ke mana biasanya Anda melakukan pengecekan? Ya, kebanyakan orang menjawab Google!

Kepala eksekutif Google Sundar Pichai mengatakan 'berita palsu' tidak boleh didistribusikan, dan kami setuju.

Bayangkan apa yang kami rasakan ketika mencari berita tentang 'pengunjuk rasa bayaran' atau 'paid protesters' di Google... dan menemukan salah satu tautannya.

Ini adalah situs yang sama yang berpura-pura menjadi ABC News, yang kami tampilkan di atas.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com