KOMPAS.com - Samsung memang belum mengumumkan secara resmi penyebab mudah terbakarnya Galaxy Note 7. Namun dua orang peneliti dari Instrumental ini mungkin memiliki jawab pastinya.
Menurut dua peneliti tersebut, terbakarnya baterai Galaxy Note 7 disebabkan karena rancangan desain baterai yang terlalu agresif, benar-benar di ambang batas antara kapasitas dan keamanan.
Dua peneliti dari Instrumental seperti dikutip KompasTekno, Senin (5/12/2016), membongkar unit Galaxy Note 7 dan memeriksa komponen hardware demi mencari jawaban dari misteri terbakarnya perangkat tersebut.
Dari situ diketahui, desain Galaxy Note 7 ternyata bisa membuat baterai tertekan, meski dalam penggunaan normal.
Baterai memang didesain agar bisa mengembang dan mengempis saat arus listrik mengalir di dalamnya. Namun desain ukuran baterai dan ruangan yang terlalu sempit di bodi Galaxy Note 7 tidak memungkinkan hal itu terjadi.
Jika baterai tidak bisa "bernafas", maka bentuk fisiknya yang mengembang bisa tertekan. Tekanan inilah yang membuat arus listrik di dalamnya tidak stabil sehingga efeknya bisa meledak.
Di ambang batas
Menurut Instrumental, para ahli pendesain baterai perangkat elektronik biasanya memberi ruang sisa. Sekitar 10 persen dari ukuran baterai adalah hitungan kasarnya.
Sementara, ukuran baterai dan kompartemen di Galaxy Note 7 disebut Instrumental tidak memiliki ruang yang lega.
"Baterai berikut bahan adesifnya setebal 5,2 mm, sehingga ruang tersisanya hanya 5,2 mm saja, seharusnya ada jarak 0,5 mm dengan kompartemen baterai," tulis Instrumental.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.