Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Pemilu AS, Kekayaan Zuckerberg Berubah

Kompas.com - 06/12/2016, 13:02 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Usai pemilu Amerika Serikat bulan lalu, Facebook didera kontroversi berita palsu (hoax) di jejaring sosial tersebut. Berita hoax itu dituding telah ikut berkontribusi terhadap kemenangan presiden terpilih AS, Donald Trump.

Akibat skandal itu, harga per lembar saham Facebook mengalami penurunan sebesar 7 persen dalam periode 8 November hingga 2 Desember 2016. Otomatis, kekayaan pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg pun ikut terpangkas.

Zuckerberg kehilangan 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp 49,5 triliun akibat penurunan harga saham per lembar tadi.

Zuckerberg diketahui memegang sekitar 28 persen saham kelas "B" Facebook, berikut saham kelas "A"yang memungkinkannya tetap mengendalikan Facebook meski telah berbagi saham dengan investor.

Penurunan nilai saham Facebook sebenarnya tidak terkait langsung dengan kontroversi berita palsu yang menimpa jejaring sosial tersebut.

Harga saham Facebook memang telah menunjukkan tren menurun sejak mencapai puncaknya, pertengahan Oktober lalu. Saham raksasa-raksasa teknologi lain seperti Google dan Amazon pun mengalami hal serupa.

Meski terpangkas penurunan harga saham, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Forbes, Selasa (6/1/2016), kekayaan Zuckerberg masih sangat besar, mencapai 49 miliar dollar AS. Dia pun masih bercokol di urutan kelima daftar orang terkaya di dunia.

Baca: Bos Facebook Jual Saham Rp 1,2 Triliun untuk Amal

Sebagian miliarder lain di AS justru mengalami peningkatan kekayaan pasca terpilihnya Donald Trump. Warren Buffet, misalnya, bertambah kaya 5 miliar dollar AS dari kenaikan harga saham Berkshire Hathaway sebesar 8 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com