KOMPAS.com - Usai pemilu Amerika Serikat bulan lalu, Facebook didera kontroversi berita palsu (hoax) di jejaring sosial tersebut. Berita hoax itu dituding telah ikut berkontribusi terhadap kemenangan presiden terpilih AS, Donald Trump.
Akibat skandal itu, harga per lembar saham Facebook mengalami penurunan sebesar 7 persen dalam periode 8 November hingga 2 Desember 2016. Otomatis, kekayaan pendiri sekaligus CEO Facebook, Mark Zuckerberg pun ikut terpangkas.
Zuckerberg kehilangan 3,7 miliar dollar AS atau setara Rp 49,5 triliun akibat penurunan harga saham per lembar tadi.
Zuckerberg diketahui memegang sekitar 28 persen saham kelas "B" Facebook, berikut saham kelas "A"yang memungkinkannya tetap mengendalikan Facebook meski telah berbagi saham dengan investor.
Penurunan nilai saham Facebook sebenarnya tidak terkait langsung dengan kontroversi berita palsu yang menimpa jejaring sosial tersebut.
Harga saham Facebook memang telah menunjukkan tren menurun sejak mencapai puncaknya, pertengahan Oktober lalu. Saham raksasa-raksasa teknologi lain seperti Google dan Amazon pun mengalami hal serupa.
Meski terpangkas penurunan harga saham, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Forbes, Selasa (6/1/2016), kekayaan Zuckerberg masih sangat besar, mencapai 49 miliar dollar AS. Dia pun masih bercokol di urutan kelima daftar orang terkaya di dunia.
Baca: Bos Facebook Jual Saham Rp 1,2 Triliun untuk Amal
Sebagian miliarder lain di AS justru mengalami peningkatan kekayaan pasca terpilihnya Donald Trump. Warren Buffet, misalnya, bertambah kaya 5 miliar dollar AS dari kenaikan harga saham Berkshire Hathaway sebesar 8 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.