JAKARTA, KOMPAS.com - Bos BlackBerry Messenger (BBM) menegaskan bahwa layanan pesan instan milik BlackBerry itu kini sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan asal Indonesia.
Hal tersebut menyusul perjanjian lisensi jangka panjang BlackBerry dengan grup media PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) di Indonesia.
"Lisensi ini (BBM) 100 persen dimiliki oleh Indonesia, mengapa? Karena layanan BBM juga dipakai sebagai layanan enterprise, namun kini sudah dipisah (layanan konsumer)," kata CEO BBM, Matthew Talbot saat dijumpai KompasTekno di Jakarta, Rabu (7/12/2016).
Talbot menjelaskan, semua trademark, operasi, pengembangan BBM kini sepenuhnya dimiliki oleh Emtek.
"BBM punya kantor di Indonesia, dan bos saya juga pemilik grup media asal Indonesia, jadi ya memang (BBM) dimiliki Indonesia," kata Talbot.
Setelah menjalin kerja sama lisensi ini, BlackBerry pun menyiapkan langkah-langkah strategis untuk mengembangkan bisnisnya.
Beberapa strategi yang ditempuh adalah menambah konten dalam layanannya. BBM kini tak sekadar menjadi platform chat, melainkan sebagai portal untuk berita, hiburan, video, dan layanan lain, seperti e-commerce dan game.
Baca juga: Inikah Wujud Android BlackBerry Selanjutnya?
Kerja sama lisensi seumur hidup
Sebelumnya, BlackBerry memang telah memisahkan BBM, sebagai perusahaan layanan chatting, dengan BlackBerry selaku perusahaan korporasi. Operasionalnya pun kini dipisah.
Di Indonesia, BBM beroperasi di bawah Emtek. Talbot menjelaskan, kerja sama ini sifatnya adalah komitmen BBM seumur hidup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.