Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/12/2016, 11:30 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber The Verge

KOMPAS.com — Jarang-jarang pabrikan smartphone ingin merilis update software yang bertujuan mematikan perangkatnya sendiri. Namun, itulah yang bakal dilakukan oleh Samsung terhadap Galaxy Note 7 dalam waktu dekat.

Tepatnya, Samsung berencana "membunuh" Galaxy Note 7 yang masih belum dikembalikan oleh para pemilik di Amerika Serikat supaya tidak bisa digunakan lagi.

Proses ini dilakukan secara remote lewat update mematikan tadi. Begitu mengunduh pembaruan software, Galaxy Note 7 bakal dibuat tak bisa melakukan charging sehingga akan mati selamanya begitu kehabisan baterai.

"Mulai 15 Desember, Samsung akan memodifikasi software untuk mencegah Galaxy Note mengisi baterai. Ponsel tak akan bisa dipakai lagi," sebut Samsung dalam sebuah peringatan yang muncul di layar Galaxy Note 7 di AS.

Baca: Inikah Penyebab Pasti dari Rawan Terbakarnya Galaxy Note 7?

Nama Galaxy Note 7 beken di seantero dunia lantaran memiliki cacat produksi yang membuatnya rawan terbakar secara tiba-tiba. Karena inilah, Samsung kemudian menarik kembali (recall) perangkat itu dari pasaran global sebanyak dua kali, yakni pada awal September dan awal Oktober lalu.

Pemilik Galaxy Note 7 diwajibkan mengembalikan perangkatnya ke Samsung untuk ditukar dengan perangkat lain atau refund. Meski ponsel itu jelas-jelas berbahaya dan mengancam nyawa, masih ada saja sebagian pemilik Galaxy Note 7 yang membandel dan tak mau mengembalikan smartphone tersebut.
 
Di Amerika Serikat, misalnya, informasi dari The Verge yang dirangkum KompasTekno, Jumat (9/12/2016), menunjukkan bahwa baru 85 persen pemilik Galaxy Note 7 di AS yang mengembalikan perangkatnya, per 4 November lalu.

Artinya, masih ada sekitar 285.000 unit Galaxy Note 7 yang beredar di Negeri Paman Sam dan siap terbakar sewaktu-waktu.

Update software untuk me-nonaktifkan kemampuan charging ini merupakan upaya terbaru Samsung untuk mematikan Galaxy Note 7 yang masih berkeliaran. Sebelumnya, raksasa elektronik Korea Selatan itu sempat merilis update software yang membatasi kapasitas charging hingga 60 persen.

Konsumen Indonesia terbilang aman dari bahaya Galaxy Note 7 karena perangkat tersebut keburu ditarik kembali sebelum sempat beredar di Tanah Air.

Baca: Samsung Sulap Galaxy Note 5 Jadi Galaxy Note 7

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com