Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/12/2016, 10:22 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Lembaga intelijen AS punya bukti kuat bahwa Rusia berperan dalam memenangkan Donald Trump pada Pemilihan Umum Presiden 2016. Keterlibatan Rusia dikatakan gencar pada tahap terakhir kampanye.

Bukti-bukti yang terhimpun belum bisa diumbar secara menyeluruh ke publik. Hanya saja, berdasarkan kesimpulan terakhir, Rusia tak hanya berhasil membobol sistem komputer Partai Demokrat (pendukung Hillary Clinton), namun juga milik Partai Republik (pendukung Trump).

Bedanya, dokumen-dokumen rahasia yang dibocorkan ke publik hanya dari Demokrat. Hal ini sedikit banyak memengaruhi elektabilitas Clinton di hadapan warga AS.  

Dokumen dari Republik kebanyakan digunakan untuk menyerang Demokrat, sebagaimana dilaporkan NYTimes dan dihimpun KompasTekno, Selasa (13/12/2016).

Belum jelas apakah Rusia memang berintensi untuk mendukung Trump atau tidak. Yang jelas, menurut intelijen, tujuan utama Rusia adalah merusak jalannya pemilu AS dan menjatuhkan integritas calon pemimpin.

Kemenangan Trump pun disebut-sebut mengejutkan Rusia. Namun, Clinton lebih dianggap sebagai ancaman sehingga Rusia berusaha meruntuhkan legitimasinya.

Dalam pertemuan antara White House, Kongres, serta lembaga intelijen (CIA dan NSA), diketahui bahwa identitas oknum-oknum Rusia yang bertanggung jawab atas semua ini sudah dipegang. Tapi dengan alasan tertentu, identitas itu belum bisa diumbar untuk orang banyak.

Baca: Trump Presiden AS, Silicon Valley Ingin Pisah dan Jadi Negara Sendiri

Dibantah Trump

Trump pun angkat bicara soal keyakinan NSA dan CIA yang secara tak langsung meragukan kemenangannya. Ia mengatakan Rusia tak mungkin membantunya memenangkan pemilu.

"Saya tak percaya Rusia menginterfensi," ujarnya.

Seandainya pun e-mail para pengurus Republik diretas, Trump yakin hal itu tak akan berpengaruh apa-apa dan tak akan bisa menyerang Demokrat, khususnya Hillary. Sebab, isi e-mail kebanyakan soal bisnis rutin para pengurus di beberapa negara bagian serta kegiatan-kegiatan aktivis.

Hal itu diperkuat Peter W. Smith yang merupakan anggota Partai Republik di bidang penelitian oposisi atau opposition research. Ia merupakan pengurus di Chicago dan juga pemilik sebuah ventura kapital di sana.

E-mail Smith merupakan salah satu yang dikatakan diretas Rusia untuk mengancam Partai Demokrat. Smith mengaku tak tahu hal itu hingga seorang reporter meminta konfirmasinya.

Ia pun santai menanggapinya. Menurut dia, tak ada hal yang sangat rahasia untuk disembunyikan.

"Saya tak sedih sama sekali. Jujur saja, saya selalu berusaha untuk tak mengatakan apa pun di internet yang bisa mempermalukan saya jika diketahui publik," ia menuturkan.

Belum jelas kapan bukti-bukti kuat CIA dan NSA dibuka untuk umum. Pemerintah juga belum menentukan sikap jika hal tersebut disepakati benar secara mutlak. Seberapa besar interfensi Rusia? Apakah mungkin dilakukan pemilihan ulang? Kita tunggu saja.

Baca: Donald Trump Mau Ajak Bill Gates Menutup Internet di AS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

2 Cara Melihat Lagu Teratas atau Top Song di Spotify Wrapped 2023 dengan Mudah

2 Cara Melihat Lagu Teratas atau Top Song di Spotify Wrapped 2023 dengan Mudah

Software
Hoyoverse Bagi-bagi 800 'Stellar Jade' Honkai Star Rail Gratis, Begini Cara Klaimnya

Hoyoverse Bagi-bagi 800 "Stellar Jade" Honkai Star Rail Gratis, Begini Cara Klaimnya

Game
Cara Cek Berapa Banyak Video TikTok Kita Dibagikan Pengguna Lain

Cara Cek Berapa Banyak Video TikTok Kita Dibagikan Pengguna Lain

Software
Cara Membuat Spotify Wrapped 2023 untuk Cek Musik Favorit Sepanjang Tahun

Cara Membuat Spotify Wrapped 2023 untuk Cek Musik Favorit Sepanjang Tahun

Internet
Pelanggan YouTube Premium di Indonesia Bisa Main 40 Game Gratis, Begini Caranya

Pelanggan YouTube Premium di Indonesia Bisa Main 40 Game Gratis, Begini Caranya

Game
Cara Bikin YouTube Music Recap 2023 buat Lihat Musisi Terfavorit Tahun Ini

Cara Bikin YouTube Music Recap 2023 buat Lihat Musisi Terfavorit Tahun Ini

Internet
34 Game Baru yang Rilis Desember 2023, Ada 'Avatar: Frontiers of Pandora'

34 Game Baru yang Rilis Desember 2023, Ada "Avatar: Frontiers of Pandora"

Game
Arsip atau Hapus Gmail? Mana yang Lebih Baik buat Rapikan Kotak Masuk?

Arsip atau Hapus Gmail? Mana yang Lebih Baik buat Rapikan Kotak Masuk?

Software
Apple Mendadak Rilis iOS 17.1.2 Tambal Celah Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Update

Apple Mendadak Rilis iOS 17.1.2 Tambal Celah Berbahaya, Pengguna iPhone Wajib Update

Software
Xiaomi Umumkan Redmi K70 Pro Edisi Khusus Lamborghini

Xiaomi Umumkan Redmi K70 Pro Edisi Khusus Lamborghini

Gadget
Vivo Y100i Meluncur, HP Menengah dengan Memori Jumbo

Vivo Y100i Meluncur, HP Menengah dengan Memori Jumbo

Gadget
HP Gaming iQoo 12 5G Rilis 7 Desember di Indonesia, Intip Spesifikasinya

HP Gaming iQoo 12 5G Rilis 7 Desember di Indonesia, Intip Spesifikasinya

Gadget
WhatsApp Kini Bisa Sembunyikan Pesan dengan Kode Rahasia, Begini Caranya

WhatsApp Kini Bisa Sembunyikan Pesan dengan Kode Rahasia, Begini Caranya

Software
Ini Dia, Aplikasi dan Game Terbaik Google Play Store Indonesia 2023

Ini Dia, Aplikasi dan Game Terbaik Google Play Store Indonesia 2023

Software
'Dragon's Dogma 2' Meluncur 22 Maret 2024, Jadi Game Termahal Capcom

"Dragon's Dogma 2" Meluncur 22 Maret 2024, Jadi Game Termahal Capcom

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com