Dari kesimpulan NSA dan CIA yang diketahui sejauh ini, Rusia sebenarnya tak cuma meretas sistem komputer Partai Demokrat tapi juga Partai Republik yang mendukung Trump.
Bedanya, informasi rahasia di dalam Partai Demokrat diumbar ke masyarakat. Sementara itu, kata NSA dan CIA, dokumen-dokumen Partai Republik justru tak dipublikasikan dan dipakai untuk menyerang Demokrat secara lebih terstruktur.
Trump buru-buru membantah kesimpulan terakhir lembaga intelijen. Ia mengatakan tak percaya Rusia mau membantunya.
"Ini sangat lucu. Tiap kali saya melakukan sesuatu (yang berhasil), orang-orang bilang 'oh, Rusia mengintervensi'," kata Trump.
Setelah laporan dari NSA dan CIA rampung dan diberikan ke pemerintah, belum jelas langkah lebih lanjut apa yang akan diambil. Jika benar Rusia ikut campur, bagaimana nasib Trump yang dijadwalkan masuk ke White House pada Januari mendatang? Kita tunggu saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.