JAKARTA, KOMPAS.com - Berita hoax yang kerap menyebar kebencian makin mewabah di internet. Google sebagai wadah pencarian informasi pun sedikit banyak berkontribusi terhadap maraknya tren tersebut.
Hal ini disadari Managing Director Google Indonesia, Tony Keusgen. Menurut dia, Google sebagai platform selama ini cuma berperan sebagai penghimpun sehingga tak bisa mengontrol berbagai informasi yang diunggah netizen ke internet.
"Ada pihak-pihak tertentu yang memasukkan informasi palsu di internet dan terhimpun di Google. Kami belum bisa mengontrol itu," kata dia, Rabu (14/12/2016) dalam acara Google Year in Search di The Gunawarman, Jakarta.
Meski demikian, ia mengatakan Google sebisa mungkin merekomendasikan informasi yang akurat di hasil pencarian teratas. Hal tersebut diiyakan Communication Leads Google Indonesia, Putri Silalahi.
"Di Google News kami bekerja sama dengan teman-teman media yang kredibel. Tujuannya supaya ketika netizen mencari berita tertentu, yang muncul paling atas adalah berita-berita faktual dan terpercaya," ia menuturkan.
Untuk pencarian mobile, Google juga menyematkan teknologi Accelerated Mobile Pages (AMP) khusus bagi orgnanisasi media yang kompeten. Fungsinya untuk meringankan artikel ketika dibuka netizen.
"Kalau website media kredibel dibuat ringan, netizen juga akan cenderung memilih membuka artikel-artikel itu," kata dia.
Situs penyebar hoax raup pendapatan ratusan juta rupiah
Beberapa saat lalu, Komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia membeberkan bahwa berita hoax telah menjadi komoditas. Ada oknum-oknum yang sengaja membuat situs berita hoax untuk meraup pendapatan.
Inisiator komunitas tersebut, Septiaji Eko Nugroho, dengan gamblang menyebut dua di antara banyak situs hoax, yakni pos-metro.com dan nusanews.com. Ia mengklaim dua situs itu bisa berpenghasilan Rp 600 juta hingga Rp 700 juta per tahunnya dari Google AdSense.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.