Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Samsung Masih Rajai Pasar Smartphone Indonesia, Ditempel Oppo

Kompas.com - 18/12/2016, 08:46 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Samsung masih merajai pasar smartphone di Indonesia dengan market share 32,2 persen untuk kuartal ketiga 2016. Persentase itu naik signifikan dari 26 persen pada kuartal sebelumnya.

Menurut lembaga riset pasar IDC, pencapaian Samsung tak lepas dari gencarnya pemasaran untuk seri Galaxy J7. Pasalnya, seri tersebut berada di kisaran Rp 3 jutaan yang sesuai dengan psikologis harga mayoritas masyarakat Indonesia.

Di bawah Samsung ada Oppo, Asus, Advan, dan Lenovo. Lima brand ini sebenarnya sudah jadi langganan masuk daftar pabrikan smartphone terbesar di Nusantara. 

Bedanya, kali ini cuma market share Samsung yang naik. Empat pabrikan lainnya mencatat penurunan market share. Porsi Oppo yang tadinya 19 persen kini jadi 16,7 persen. Begitu juga dengan Asus yang sebelumnya 9 persen menjadi 8,2 persen.

"Oppo menurun secara sekuensial tetapi masih mempertahankan aktivitas pemasaran yang agresif baik secara online maupun offline," kata perwakilan IDC, sebagaimana tertera pada keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Minggu (18/12/2016).

IDC Lima (plus satu) pabrikan smartphone terbesar di Indonesia untuk kuartal ketiga 2016.
Sementara itu, Asus dinilai masih sangat bergantung pada Zenfone Go yang harganya terjangkau tapi upaya pemasarannya masih kurang kompetitif. Ketidakseimbangan itu yang disebut menurunkan market share Asus.

Pangsa pasar Advan dan Lenovo pun sama-sama menurunnya. Pada laporan kuartal lalu, keduanya memiliki market share 8 persen dan 6 persen. Sekarang, Advan tersisa 6 persen dan Lenovo hanya 5,7 persen.

Baca: Penjualan Ponsel Lenovo Naik 3 Kali Lipat di Indonesia

Lenovo tak sendiri di posisi kelima. Kali ini Smartfren berhasil merangkak naik hingga mendapat market share yang sama dengan Lenovo, yakni 5,7 persen.

Nah, dari penjabaran data tersebut, bisa diketahui bahwa rata-rata vendor mengalami penurunan market share. Hal ini mengindikasikan industri smartphone Tanah Air sedang lesu.

Secara keseluruhan, menurut data IDC, pengapalan smartphone di Indonesia memang turun 7 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. IDC menganalisa penurunan itu pasca berakhirnya musim Ramadhan.

Meski demikian, IDC memprediksi industri smartphone akan kembali membara pada kuartal keempat 2016 positif. Ada beberapa faktor pendukung, misalnya perayaan hari Natal dan Tahun Baru yang jadi ajang ganti barang baru atau memberi hadiah.

Selain itu, peningkatan jual-beli smartphone di kuartal empat juga diramalkan berkat perbaikan ekonomi berkat investasi infrastruktur yang menggerakkan perputaran uang. 

Baca: Ini 10 Smartphone Terlaris di Indonesia Saat Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com