Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Harbolnas 2016 Diprediksi Capai Rp 3,3 Triliun

Kompas.com - 19/12/2016, 17:35 WIB
Yoga Hastyadi Widiartanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Nielsen mengumumkan hasil riset mengenai jumlah transaksi yang tercapai sepanjang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016 lalu. Menurutnya, nilai transaksi jauh meningkat ketimbang hari biasa.

“Estimasi kami penjualan selama Harbolnas 2016 sudah mencapai Rp 3,3 triliun. Jumlah ini sudah lebih tinggi sekitar 3,3 kali lipat dibandingkan penjualan reguler atau di hari biasa,” ujar Direktur Nielsen Indonesia Rusdy Sumantri dalam Paparan Hasil Harbolnas 2016, di Jakarta, Senin (19/12/2016).

Nielsen sendiri telah dua kali melakukan perhitungan nilai penjualan Harbolnas, yakni pada 2015 dan 2016.

Menurut data Nielsen, total transaksi yang terjadi pada Harbolnas 2015 mencapai Rp 2,1 triliun. Artinya, ada kenaikan sebesar Rp 1,2 triliun, jika membandingkan perkiraan tahun lalu dengan tahun ini.

Sementara itu, panitia Harbolnas tidak merilis total transaksi pasti yang dicapai selama ajang diskon yang berlangsung selama 12 - 14 Desember 2016 itu. Alasannya karena tidak semua situs yang mengikuti pesta diskon tersebut mau mengungkap data transaksi.

“Kami tidak pegang datanya, karena memang ada e-commerce yang tidak mau membagi data. Tapi rata-rata e-commerce yang mengikuti Harbolnas 2016 mengaku naik 50 persen sampai 10 kali lipat dalam penjualannya,” tutur Ketua Harbolnas 2016 Miranda Suwanto dalam kesempatan yang sama.

Pelanggan terpikat diskon

Selain memperkirakan total nilai penjualan, Nielsen juga melakukan survei terhadap perilaku pembeli di Harbolnas 2016. Survei ini dilakukan dengan sampel 500 orang yang di 20 kota di Indonesia.

Hasil survei ini menunjukkan pemicu naiknya total nilai transaksi saat Harbolnas 2016, sekaligus barang yang paling diminati.

Rusdy mengatakan, pemicu ramainya pesta belanja online tersebut adalah soal diskon yang ditawarkan. Selain itu, rata-rata pembeli yang disurvei juga mengaku berminat karena ada promo gratis ongkos kirim.

“Ada 90 persen pembeli yang mengaku belanja karena diskon, artinya ini pemicu utama. Sedangkan pemicu berikutnya, 41 persen karena free ongkos kirim, 26 persen voucher, dan 15 persen karena ada cashback,” katanya.

Sementara itu dari sisi kategori barang, menurut Rusy mulai terlihat tren yang menarik, yakni makin banyak orang yang membeli kebutuhan sehari-hari secara online.

“Sekarang yang paling diminati, tiga besarnya adalah barang fashion, elektronik, dan gadget. Tapi di sini juga terlihat ada tiga kategori lain yang naik cukup signifikan dibanding tahun lalu, yaitu fashion jadi 68 persen, kosmetik jadi 27 persen, dan daily needs jadi 21 persen,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com