Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Om Telolet Om" Justru Jadi Juara di Trending Topic Dunia

Kompas.com - 21/12/2016, 15:19 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber twitter

KOMPAS.com — Fenomena "om telolet om" semakin mewabah pasca-dibicarakan selebritas dunia di Twitter. Mulanya, DJ Snake dan Zedd yang mengicaukannya, lalu disusul rekan-rekan sesama DJ seperti Hardwell dan Martin Garrix.

Menurut pantauan KompasTekno, Rabu (21/12/2016) siang, sebanyak 637.000-an kicauan menggunakan kata kunci "om telolet om" di mikroblog berlogo burung itu.

Alhasil, Twitter menempatkan "om telolet om" sebagai topik terpopuler untuk cakupan dunia atau disebut Trending Topic (TT) Worldwide.

Pagi tadi, TT wilayah Indonesia sebenarnya sudah menampilkan "om telolet om" di urutan pertama. Namun, saat ini justru "om telolet om" sudah lengser dari 10 daftar TT Indonesia.

Wabah "om telolet om" justru makin menjadi-jadi di cakupan global. Ada tiga jenis netizen luar negeri yang meramaikan bahasan tersebut.

Jenis pertama adalah mereka yang masih bertanya-tanya apa maksud dari "om telolet om". Misalnya, duo DJ The Chainsmokers yang mengungkapkan rasa penasarannya via Twitter.

"Apa arti om telolet om?" tanya mereka via akun @TheChainsmokers.

Lalu yang kedua memberi jawaban bahwa "om telolet om" adalah guyonan Indonesia yang menjadi viral. Nah, jenis ketiga adalah mereka yang beropini soal "om telolet om", bahkan meresponsnya dengan karya.

Baca: Om Telolet Om Jadi Perbincangan Seleb Dunia di Twitter

Misalnya saja produser musik dan DJ asal Belanda, Hardwell, yang membuat video seakan-akan dirinya sebagai sopir bus dan membunyikan "telolet". Tautan kicauan video itu bisa dilihat di sini.

Ada juga duo musisi electronic dance music (EDM), Firebeatz, yang mengunggah video di akun YouTube mereka dengan judul "OM TELOLET OM VS FIREBEATZ".

Video itu ramai pula dibagikan di Twitter. Isinya merupakan remix bunyi "telolet" yang dijadikan musik dance elektronik ala Firebeatz.

"Haha seperti yang kalian minta, ini dia #OMTELOLETOM," kata akun Twitter @Firebeatz.

Pada deskripsi video, Firebeatz memberikan apresiasinya terhadap "om telolet om". Mereka juga mengindikasikan rasa cintanya terhadap Indonesia, padahal mereka duo dari Belanda.

Sudah lama di Indonesia

Di Indonesia sendiri, fenomena tersebut sudah mewabah sejak beberapa bulan lalu di internet. Mulanya, video-video "om telolet om" ramai dibagikan di Facebook. Video itu direkam oleh seseorang yang melihat kegirangan anak-anak di pinggir jalan menanti datangnya bus antar-kota.

Bunyi yang seakan menyebut kata "telolet" sendiri tak lain adalah bunyi klakson bus antar-kota. Anak-anak meminta si sopir bus mengeluarkan bunyi "telolet" ketika melintas.

Maka dari itu, ujung-ujungnya fenomena ini disebut "om telolet om", mencontohkan permintaan anak-anak ke sopir.

Baca: Kumpulan Video Kocak Om Telolet Om yang Ramai di Medsos

Pengunggah video "om telolet om" hendak menyampaikan bahwa kebahagiaan bisa muncul dari hal-hal sederhana. Lama-kelamaan, banyak versi video "om telolet om" yang muncul dan jadi guyonan.

Tak cuma "om telolet om" dari bus antar-kota, ada juga hal serupa dari penjual es krim yang tak kalah menggelitik. Sementara itu, beberapa orang membuat video "om telolet om" versi pesawat bahkan versi Star Wars.

Sebelum ramai di media sosial, "om telolet om" pun sejatinya sudah menjadi tradisi bagi anak-anak di beberapa wilayah.

Menurut informasi yang berseliweran, kebiasaan anak-anak meminta sopir membunyikan klakson "telolet" kali pertama muncul di daerah Jawa Timur sekitar enam tahun lalu.

Baca: Ubah Status di Facebook, Real Madrid Tambahkan Frasa Om Telolet Om

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber twitter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com