Dari komunitas
Septiaji Eko Nugroho dari komunitas Masyarakat Anti Fitnah Indonesia mengatakan bahwa Turn Back Hoax merupakan buah pemikiran dari para netizen yang tergabung dalam grup Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH) di Facebook.
Menurut Septiaji, FAFHH berusaha memerangi penyebaran berita palsu di internet dengan berbagai upaya, antara lain sosialisasi soal media sosial ke remaja dan literasi media untuk masyarakat umum.
Salah satu upaya tersebut adalah Turn Back Hoax yang dikembangkan secara sukarela oleh sejumlah anggota komunitas yang berkiprah di bidang teknologi informasi, termasuk Khairul Anshar.
"Saya sebagai ketua gerakan, membantu menyambungkan komponen-komponen ini dalam satu kesatuan," ujar Septiaji ketika dihubungi KompasTekno.
Turn Back Hoax mensyaratkan pengguna melakukan login via Facebook sebelum melaporkan konten yang diduga sebagai hoax.
Menurut Khairul, ini diperlukan supaya pengguna lebih bertanggung jawab melakukan pelaporan karena mencantumkan identitas asli, sekaligus untuk menyaring pihak-pihak yang ingin memberikan informasi keliru.
"Kami bisa buat (masuk) daftar blacklist kalau isi profilnya (di Facebook) tidak jelas," kata Khairul.
Pengguna Turn Back Hoax bisa melaporkan konten yang diduga hoax, entah bentuknya halaman situs, pesan berantai, atau gambar, termasuk yang beredar di media sosial semacam Facebook. Tutorial cara memakainya dapat dilihat di tautan berikut.
Saat ini, selain bentuk ekstensi untuk peramban Chrome di desktop, netizen dapat melorkan dugaan hoax secara langsung lewat laman beranda situs Turn Back Hoax di alamat data.turnbackhoax.id.
Diskusi dengan para pengguna Turn Back Hoax lain mengenai konten-konten yang dilaporkan sebagai hoax bisa dilakukan setelah login dengan akun Facebook.
Baca: Berita Hoax Terpampang di Wikipedia Selama 10 Tahun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.