Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Buku Terbaik yang Dibaca Bill Gates Selama 2016

Kompas.com - 31/12/2016, 19:03 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - Tak seperti miliarder lain yang memilih hobi mahal seperti main golf atau mengoleksi kapal pesiar, Bill Gates setia pada buku. Pendiri raksasa software Microsoft tersebut mengaku menyelesaikan setidaknya satu buku tiap minggu.

Ia pun membuat daftar buku terbaik yang ia baca sepanjang 2016. Ada lima buku lintas topik yang ia rekomendasikan untuk dibaca oleh masyarakat luas.

Berikut lima buku pilihan Bill Gates, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Sabtu (31/12/2016) dari situs pribadi orang terkaya di dunia tersebut.

1. String Theory, karya David Foster Wallace

Buku ini merupakan antologi dari lima esai terbaik Wallace tentang olahraga tenis. Wallace sendiri dikenal sebagai novelis yang gemar bermain tenis, meski tak pernah menjadi pemain tenis profesional.

Menurut Gates, String Theory tak berbicara soal teknis bermain tenis. Buku tersebut lebih mengangkat filosofi tenis dari perspektif petenis asal Swis, Roger Federer.

"Anda tak perlu bermain atau bahkan menonton tenis untuk menyukai buku ini," kata Gates.

Baca: Peran Ibu di Balik Kesuksesan Bill Gates

2. Shoe Dog, karya Phil Knight.

Selama ini Phil Knight dikenal sebagai pengusaha terkenal AS yang turut mendirikan perusahaan perlengkapan olahraga, Nike. Shoe Dog pun bercerita tentang pengalaman Knight dalam merintis Nike hingga jadi sebesar sekarang.

Shoe Dog mengingatkan Gates pada lika-liku membangun bisnis yang sukses, yakni melewati jalan berantakan, genting, dan penuh kesesatan.

"Saya pikir Knight tak berusaha menggurui pembaca. Ia bercerita dengan sangat jujur. Buku ini berisi kisah yang menakjubkan," begitu penilaian Gates.

3. The Gene, karya Siddhartha Mukherjee.

Di posisi ketiga, Gates menempatkan buku yang bercerita tentang teknologi rekayasa genetik. Menurut Gates, The Gene membawa pembaca pada masa lalu, masa sekarang, dan masa depan dari ilmu genom.

Fokus utamanya mengajak manusia bertanya mengenai dasar etis dari teknologi genom. Apakah untuk kemaslahatan manusia atau sebaliknya?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com