Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Moch S. Hendrowijono
Pengamat Telekomunikasi

Mantan wartawan Kompas yang mengikuti perkembangan dunia transportasi dan telekomunikasi.

kolom

Tarik-menarik Tarif Interkoneksi

Kompas.com - 01/01/2017, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorTri Wahono

Layanan 2G boros

Pendapatan dari interkoneksi tidak akan bertahan lama, karena seluler generasi kedua (2G) yang hanya memberi layanan suara dan SMS segera ditinggalkan, pelanggannya diarahkan pindah langsung ke 4G tanpa lewat 3G yang akan pupus dalam dua tahun. Masalahnya, seperti operator lain umumnya, pelanggan 2G PT Telkomsel mencapai sekitar 65 persen atau 106 jutaan, sehingga tidak mudah memindahkan mereka dalam waktu singkat selain ada potensi penurunan pendapatan.

Pemerintah ingin layanan 2G diputus karena sangat boros frekuensi dan menduduki spektrum 900 MHz dan 1800 MHz yang kini sudah digunakan untuk layanan 4G LTE (long term evolution).

Operator yang hanya memiliki kurang dari 20 MHz di spektrum 1800 MHz tidak akan dapat memberi layanan 4G LTE secara optimal tanpa mengganggu pelanggan 2G.

Jika generasi empat setengah (4,5G) akan diluncurkan tahun 2018, ketika dengan 200 MHz lewat 4T4R pelanggan bisa mengakses data sampai 300 mega bit per detik (mbps) dibanding sekarang yang maksimal 42 mbps, layanan 2G harus benar-benar hilang.

Dengan teknologi trasmit (T) dan receive (R) yang berpasangan makin banyak tidak hanya 4T4R tapi bisa 16T16R dengan teknologi QAM (quadruple amplitude modulation), bukan tidak mungkin pelanggan bisa dapat mengakses data sampai 1.000 mbps.

Secara hitungan di atas kertas akses layanan 4,5G akan membuat kocek operator makin tebal. Masalahnya lagi, operator tidak akan mungkin menjual layanan berbasis pulsa seperti sekarang, karena yang dijual paket data dengan bonus suara.

Paket data di Indonesia termurah, dengan Rp 50.000 bisa didapat data 2 Giga sementara misalnya di China beli paket Rp 100.000 hanya dapat data satu Giga. Daya beli masyarakat yang masih rendah membuat voucher pulsa 2G paling laku justru Rp 10.000 dan Rp 20.000 sehingga penjualan paket data sampai saat ini belum menggembirakan selain jaringan 4G juga masih terbatas hanya di kota-kota besar.

Operator perlu mencari trik-trik jitu selain edukasi yang terus-menerus kalau ingin masyarakat dengan sukarela migrasi dari 2G dan 3G ke 4G LTE. Namun lebih dari separuh pelanggan 2G menyatakan nyaman di layanan suara dan SMS saja selain berat jika harus menaikkan biaya komunikasinya karena harus membeli paket data yang tidak murah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com