Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2017, 19:05 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Celah retro

Fuji melakukan “comeback” ke ranah kamera interchangeable lens (ILC, kamera yang lensanya bisa diganti-ganti, seperti DSLR dan mirrorless) pada 2012.

Ketika itu Fujifilm merilis produk kamera mirrorless ILC pertamanya, X-Pro1. Kehadiran X-Pro1 sekaligus menandai debut Fujifilm di segmen kamera mirrorless yang belakangan naik daun sebagai alternatif yang lebih ringkas dari kamera jenis DSLR, setelah sebelumnya didului kamera saku X100 dan X10.

Produk-produk kamera “X Series” Fujifilm ini memiliki ciri khas berupa desain retro yang mirip kamera rangefinder dan SLR jadul, sehingga tampil beda dibandingkan kamera digital lain pada umumnya.

Pabrikan kamera lain seperti Olympus sebenarnya telah lebih dulu terjun ke ranah mirrorless dan menerapkan konsep retro serupa, namun Fujifilm melangkah lebih jauh dengan benar-benar membuat sistem kendali yang serupa kamera film dulu.

Di pundak kamera-kamera mirrorless Fujifilm tertanam sebuah kenop untuk mengatur kecepatan rana, sementara lebar bukaan (aperture) bisa disetel lewat cincin di bodi lensa.

Desain yang diusung lini kamera mirrorless Fujifilm rupanya disukai oleh konsumen. Dalam waktu dua tahun setelah pertama diperkenalkan, lini kamera X series Fujifilm telah terjual sebanyak 700.000 unit. Kamera “retro” Fujifilm berhasil menemukan celah di pasaran.

“Karena kami berangkat dari film, kualitas gambar adalah hal penting. Tapi kualitas gambar itu sulit dijelaskan, karenanya kami membutuhkan hal lain,” ujar Hiroshi Kawahara, manajer operasional unit perancangan produk Fujifilm, tentang alasan di balik desain retro kamera Fujifilm, dalam sebuah interview dengan The New York Times.

Chief designer X series, Masazumi Imai, menjelaskan bahwa pihaknya mencoba membuat kamera yang memiliki daya tarik tersendiri, supaya orang-orang yang melihatnya akan tergoda untuk mencoba.

“Ketika kita masih kecil, saat masuk ke kamar ayah atau kakek, ada sebuah kamera yang tampak penting duduk di lemari. Kita diwanti-wanti agar tidak menyentuhnya. Nah, kami ingin memberikan tampang dan feel semacam itu,” kata Imai.

Baca: Jokowi Jadi Bahan Uji Coba Kamera Baru Kaesang

Masih kecil

Meski tengah naik daun di dunia fotografi, bisnis kamera digital sebenarnya hanya menyumbang sebagian kecil dari pemasukan Fujifilm Holdings, perusahaan induk yang membawahi Fujifilm Corportation dan Fuji Xerox.

Bisnis Imaging Solutions yang mencakup aneka produk dan layanan digital imaging memberikan kontribusi 14 persen dari total pemasukan Fujifilm Holdings pada tahun fiskal 2016 sebesar 2.491 miliar Yen.

Dari angka 14 persen tersebut, bisnis optical device dan electronic imaging yang membawahi produk-produk seperti kamera X-series berikut lensa, serta lensa TV, menyumbang angka 4 persen. Sebagian besar pemasukan berasal dari bisnis Documents Solutions (47 persen) dan Information Solutions (39 persen).

Fujifilm memang bukan sekadar perusahaan kamera. Sepanjang sejarahnya, bisnis Fujifilm telah jauh berkembang hingga turut mencakup berbagai area lain, baik yang terkait langsung dengan dunia fotografi ataupun tidak.

Meski demikian, dalam laporan keuangannya untuk periode itu, Fujifilm turut mencatat bahwa penjualan kamera X series mengalami peningkatan penjualan, terutama di wilayah Asia.

Volume penjualan menurun karena model-model kamera saku dipangkas, namun profitabilitas meningkat karena peralihan ke model high-end macam kamera X-series yang lebih menguntungkan.

Ke depan, Fujifilm terus mengembangkan produk kamera dan lensa untuk segmen mirrorless yang diincarnya. Tak mengherankan karena kategori mirrorless di pasaran kamera menunjukkan kecenderungan terus meningkat.

Data pengapalan dari Camera & Imaging Product Association (CIPA) hingga Oktober tahun lalu, misalnya, menunjukkan bahwa mirrorless sudah menguasai 25 persen pasaran kamera ILC secara global.

Langkah baru Fujifilm di dunia kamera terlihat dalam pameran Photokina 2016 di Jerman, saat pabrikan tersebut memperkenakan kamera mirrorless pertama dengan sensor besar medium-format, GFX 50S.

Fujifilm akan kembali menggelar event fotografi di Jepang pada 19 Januari mendatang. Apa lagi produk anyar yang bakal diperkenalkan?

Baca: Resmi, Mirrorless Selfie Fujifilm X-A3 Dijual Rp 8,8 Juta di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com