Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

YouTuber Terkaya Dipecat karena Dinilai Anti-Yahudi dan Pro Nazi

Kompas.com - 15/02/2017, 12:53 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

KOMPAS.com - YouTuber kondang, Felix Kjellberg alias PewDiePie, harus menanggung akibat dari sembilan video kontroversial yang ia unggah selama enam bulan belakangan. Disney yang selama ini menjalin hubungan kerja sama dengannya memutuskan kontrak secara sepihak.

Pasalnya, PewDiePie dianggap melakukan propaganda anti-Yahudi dan pro gerakan ekstrimis Nazi. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya para penonton setia channel PewDiePie yang berjumlah 53 juta orang.

Video kontroversial terakhir yang diunggah PewDiePie tertanggal 11 Januari 2017. Pada video berdurasi 4 menit tersebut, PewDiePie mengomentari video yang menunjukkan dua lelaki tanpa busana memegang lembaran bertuliskan "Matilah semua kaum Yahudi".

Saat ini PewDiePie telah menghapus video tersebut dari kanalnya, namun dampaknya terlanjur membuat Disney geram. Menurut perusahaan hiburan multinasional tersebut, PewDiePie selama ini memang terkenal dengan video-video kontroversial yang mengomentari penjajalan game.

Meski demikian, kali ini tingkat kontroversial yang disuguhkan pada sembilan videonya dinilai sudah lewat batas. Setidaknya begitu kata juru bicara Disney saat diminta pernyataan resminya.

"Kali ini dia (PewDiePie) jelas sudah terlalu jauh dan menghasilkan video-video tak pantas," kata sang juru bicara, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (15/2/2017) dari TheNextWeb.

Tetap santai

Menanggapi hal ini, PewDiePie berkomentar santai. Ia berkilah video-videonya murni bertujuan untuk melontarkan guyonan.

"Saya tak mendukung sikap penebar kebencian dalam bentuk apapun," ujar PewDiePie.

Lebih lanjut, PewDiePie mengatakan bahwa video-videonya bergenre hiburan. Ia tak punya preferensi politik tertentu, apalagi berniat menyebar propaganda.

"Saya tahu audiens saya paham, karena itu video-video tersebut ada di kanal saya. Meski ini tanpa maksud, saya paham bahwa guyonan saya kali ini terhitung ofensif," ia menjelaskan.

Sebelum bermasalah dengan Disney, PewDiePie sudah lebih dulu didepak dari Twitter karena kicauannya yang juga dianggap sensasional. Kala itu, pada Agustus lalu, PewDiePie berguyon bahwa ia berniat bergabung dengan kelompok garis keras ISIS.

Dengan pemutusan kontrak ini, maka konten PewDiePie tak akan dibantu produksinya oleh Maker Studios, yakni divisi produksi khusus untuk hiburan yang dibeli Disney pada 2014 lalu.

Google juga sudah menarik iklannya dari video-video kontroversial milik PewDiePie beberapa hari setelah diunggah. PewDiePie sendiri mengambil langkah besar dengan menghapus seri video tentang anti Yahudi.

Diketahui, PewDiePie mampu meraup pendapatan 14 juta dollar AS atau setara Rp 186 miliar selama setahun. Duit itu berasal dari iklan YouTube, sponsor, serta kerja sama dengan beberapa pihak. Setelah insiden ini, entah berapa banyak pengurangan pendapatan PewDiePie.

Baca: Punya 5 Juta Subscribers, Casey Neistat Malah Berhenti Bikin Vlog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com