KOMPAS.com - CEO Uber Travis Kalanick memberikan tanggapan atas curhatan eks karyawati yang mengaku menerima perlakuan pelecehan seksual saat bekerja di Uber. Menurut Kalanick, apa yang dialami oleh karyawati itu tidak sesuai dengan pendirian Uber.
"Saya baru saja membaca blog Susan Fowler. Apa yang ia gambarkan adalah sangat bertentangan dengan pendirian dan keyakinan Uber," kata Kalanick dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Rabu (22/2/2017).
Kalanick pun meminta Liane Hornsey, Chief Human Resources Officer Uber yang baru untuk segera melakukan investigasi terhadap tuduhan-tuduhan Fowler.
Baca: Eks Karyawati Uber Curhat Pelecehan Seksual yang Dialaminya
Selain menugaskan kepala personalia Uber yang baru untuk menginvestigasi isu pelecehan seksual ini, Uber juga menyertakan dewan direksinya, Arianna Huffington dan mantan Jaksa Agung di era Obama, Eric Holder.
Kalanick berjanji akan memecat karyawan yang diketahui secara sengaja melakukan pembiaran pelecehan seksual terjadi di lingkungan perusahaan.
"Kami ingin menjadikan Uber sebagai tempat bekerja yang adil dan perilaku-perilaku yang dituduhkan tidak memiliki tempat di Uber, dan semua yang memiliki perilaku seperti ini atau menganggap hal ini sebuah hal yang wajar akan dipecat," tegas Kalanick.
Pembiaran
Sebelumnya, eks engineer Uber bernama Susan Fowler menulis pengalaman pelecehan seksual yang dialaminya saat bekerja di perusahaan ride-sharing AS itu di blog pribadinya.
Menurut Fowler, pada tahun 2015, ia menceritakan bahwa atasannya kala itu mengajak berhubungan seks. Fowler menolak ajakan tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.