Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/03/2017, 13:08 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber BuzzFeed

KOMPAS.com - Beberapa kali terjadi, pengguna Facebook melakukan bunuh diri sambil menyiarkannya langsung melalui tayangan Facebook Live. Itulah sebabnya pengelola jejaring sosial tersebut, pekan ini, memperkenalkan tool baru untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.

Tool dimaksud berupa program kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI). Tool ini bertugas menelusuri posting dari para pengguna Facebook dan menemukan gejala bunuh diri, misalnya komentar bernada khawatir dari teman si pengguna. Temuan AI itu kemudian dilaporkan ke Facebook.

Pihak Facebook kemudian akan berupaya menghubungi pengguna yang diidentifikasi menunjukkan gejala bakal bunuh diri, termasuk dengan menampilkan layar berisi informasi layanan konsultasi.

Sebelumnya, Facebook hanya mengandalkan laporan dari sesama pengguna untuk mengidentifikasi orang yang kiranya berniat mengakhiri hidup. Laporan-laporan dari pengguna ini juga digunakan untuk "melatih" algoritma AI agar lebih cakap dalam mengendus aneka gejala bunuh diri yang mungkin timbul.

BBC Algoritma AI bertugas mengendus posting dengan kata-kata yang menunjukkan gejala bunuh diri.

Product Manager Facebook Vanessa Callison-Burchold mengatakan bahwa AI baru yang tengah diuji coba di kalangan user Facebook di Amerika Serikat ini ternyata lebih akurat dibandingkan laporan dari sesama pengguna.

"Kemungkinannya lebih besar bagi Facbeook untuk mengirim sumber daya (pencegah bunuh diri) ke orang-orang yang dilaporkan oleh AI, ketimbang yang dilaporkan oleh pengguna," ujar Callison-Burchold, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Buzzfeed, Kamis (2/3/2017).

Dia melanjutkan, AI akan bekerja otomatis di latar belakang sistem (background). Namun, dalam kasus yang dinilai darurat dan butuh penanganan segera, AI akan langsung melapor ke anggota community team Facebook.

Selain AI, Facebook turut meluncurkkan beberapa tool lain dengan tujuan sama, termasuk layanan chatting dengan organisasi-organisasi pencegahan bunuh diri via Messenger. Ada juga pengiriman informasi konsultasi secara langsung ke penyiar Facebook Live yang terindikasi bakal bunuh diri.

Baca: Remaja Singapura Tewas Terjatuh dari Mal saat Bikin Video Snapchat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BuzzFeed
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com