KOMPAS.com – Para pemimpin negara cenderung dibayangkan sebagai sosok serba sibuk dan formal. Padahal, mereka juga manusia biasa. Teknologi dan tren kekinian pun bukan mustahil menjamah keseharian mereka.
Kadang-kadang, para pemimpin ini juga butuh tampil eksis pun narsis bila perlu. Di sela semua yang terlihat serba padat agenda dan kaku, tetap ada saja sisi humanis, bahkan bisa tengil.
Sedikit gagap teknologi (gaptek) karena faktor “u” laiknya frasa becandaan “generasi memang enggak bohong” tetap tak dipungkiri ada, tetapi mereka lumayan apdet lah.
Sebaliknya, ada juga Kemungkinan lain soal tren kekinian. Para pemimpin ini bisa jadi sedang “apes” saja tersorot kamera saat tengah jadi manusia biasa tanpa embel-embel pangkat.
Beragam cerita dari para pemimpin dunia semacam ini terus bermunculan terutama dalam satu dekade terakhir. Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia dan negara-negara lain di Asia pun menyisipkan sisi lain semacam itu.
Siapa sangka, misalnya, Presiden Joko Widodo kepikiran bikin video blog (vlog) berdua dengan Raja Salman? Jokowi—sapaan yang kadung melekat sebagai penyebutan bagi Presiden Joko Widodo—membuat vlog di sela makan siang bersama Sang Tamu.
Vlog bersama Raja Salman itu pun bukan karya “kekinian” perdana Jokowi. Vlog perdananya tayang sekitar sebulan lebih awal, yaitu di akun Facebook milik Presiden. Sesudahnya, ada juga edisi vlog Jokowi saat makan bakso.
Masih dari rangkaian perjalanan Raja Salman, PM Malaysia Najib Razak sempat pula meminta berfoto selfie berdua di dalam mobil. Foto ini kemudian diunggah di akun Twitter milik Najib.
Sebelumnya, foto-foto Presiden Barack Obama—Presiden Amerika Serikat sebelum Donald Trump—sempat menghangatkan dunia maya dengan aneka adegan manusiawinya.
Sebut saja saat dia rebah di karpet kantornya sembari mengangkat tinggi-tinggi seorang bocah di atasnya.
Selain tampilan formal kenegaraan, foto Obama dalam beragam adegan yang tak jaim itu mengundang banyak perhatian. Tulisan panjang mengenai foto-foto Obama ini, antara lain tayang di Busines Insider edisi 14 November 2016.
Kilas balik dan hasrat
Melesatnya teknologi ponsel pintar tak bisa dimungkiri mendongkrak minat orang semakin banyak memotret dan membuat video. Cukup bermodal gadget di genggaman, semua itu bisa dibuat. Selfie dan vlog tentu saja jadi bagiannya.
Internet yang makin cepat dan makin beragamnya media sosial, menambah daftar pemicu kesenangan selfie dan membuat video diri sendiri. Fitur-fitur live dalam media sosial, jadi bumbu penyedap berikutnya.
Aplikasi Google Photo yang baru meluncur pada 2015, misalnya, mendapati 200 juta orang sudah memakainya pada ulang tahun pertama "album" tersebut. Seperti diunggah di blog Google, 24 juta di antara semua foto itu adalah hasil jepret diri alias selfie!