Apple, menyatakan kekhawatiran ini dengan sangat detil dan mengungkap bahwa celah keamanan yang disebutkan oleh Wikileaks memang ada. Namun mereka memastikan celah itu sekarang sudah ditutup dan tidak bisa dipakai menyadap lagi.
“Analisi awal kami memang mengindikasikan sebagian masalah yang disebutkan dalam bocoran dokumen itu sudah diatasi melalui perilisan iOS terbaru. Kami akan bekerja cepat dan memantau masalah keamanan apapun yang kami temukan,” demikian penjelasan resmi Apple, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari BBC.
Samsung juga tak ketinggalan angkat bicara. Pasalnya, seluruh televisi seri F8000 buatannya disebut mengandung alat peretas berbasis koneksi USB. Alat peretasan tersebut merupakan hasil kerja sama pengembangan dengan departemen intelijen Inggris, MI5.
“Samsung memprioritaskan privasi pengguna. Kami sadar dengan adanya laporan yang meragukan itu dan saat ini sedang menyelidikinya,” ujar perusahaan asal Korea Selatan tersebut.
Baca:Menkominfo Bantah Ada CIA di Badan Cyber Nasional
Microsoft mengatakan hal serupa Samsung, yakni sudah mengetahui laporan itu dan sekarang sedang berusaha menyelidikinya. Sementara itu Linux meyakinkan pengguna bahwa berbagai masalah keamanan yang menimpanya selalu diatasi dengan cepat.
“Linux adalah sistem operasi yang dipakai banyak orang, wajar saja kalau ada banyak negara atau departemen tertentu yang ingin menyadapnya. Tapi rilis pembaruan keamanan dari komunitas open source kami tergolong cepat dan masalah keamanan tersebut diperbaiki lebih cepat,” ujar Chief Technology Officer The Linux Foundation, Nicko van Someren.
Sementara itu Google menolak berkomentar mengenai kemungkinan CIA menyusup dan mengendalikan sistem operasi Android di berbagai perangkat yang memakainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.