Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi: 48 Juta Pengguna Twitter Bukan Manusia

Kompas.com - 14/03/2017, 10:47 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Keberadaan bot alias program otomatis yang menyamar sebagai pengguna sungguhan untuk memberikan like, melakukan retweet, dan mengikuti akun pengguna di Twitter bukan rahasia lagi.

Yang masih menjadi pertanyaan adalah, berapa jumlah persisnya?

Sebuah studi yang diakukan bersama oleh University of Southern California (USC) dan Indiana University menyimpulkan bahwa hingga 15 persen pengguna di Twitter bukan manusia, melainkan bot.

Tim peneliti menggunakan framework pendeteksi bot yang mengevaluasi cici-ciri bot berdasarkan sejumlah kategori, seperti lingkup pertemanan, konten dan sentimen tweet, serta interval tweet.

“Berdasarkan perkiraan kami, populasi bot (di Twitter) berada di kisaran 9 hingga 15 persen,” sebut tim peneliti dalam hasil studi yang dipublikasikan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari CNBC, Selasa (14/3/2017).

Jumlah pengguna aktif bulanan Twitter sejauh ini berada di angka 319 juta. Artinya, hingga 48 juta di antaranya kemungkinan bukan manusia, alias bot.

Tak melulu negatif

Presentase tersebut lebih besar dibandingkan perkiraan populasi bot dari Twitter sendiri yang dipatok di angka 8,5 persen.

Para peneliti dalam studi tersebut mengingatkan bahwa jumlah bot bisa lebih besar lagi karena ada kemungkinan bot yang lebih canggih masih lolos dari deteksi.

Riset ini memberikan kabar buruk bagi Twitter yang tengah berjuang meningkatkan basis penggunannya, di tengah kompetisi dari media sosial lain seperti Facebook, Instagram, dan Snapchat.

Di sisi lain, seorang juru bicara Twitter mengatakan bahwa bot tak melulu berarti negatif. Dia mencontohkan bot yang memberikan peringatan bencana alam secara otomatis.

Para peneliti dari USC mengakui bahwa memang ada bot sosial yang melakukan tindakan berguna seperti menyebarkan berita dan publikasi.

Akan tetapi, turut dicatat pula bahwa ada kecenderungan bot dimanfaatkan untuk hal-hal negatif. “Beberapa meniru perilaku manusia untuk memalsukan dukungan politik… juga mempromosikan propaganda dan rekrutmen terorisme.”

Penelitian University of Southern California dan Indiana University selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut.

Baca: Twitter: Ada Bot di Balik Tagar Pilkada DKI 2017

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com