KOMPAS.com - GoPro lagi-lagi melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada karyawannya. Kali ini PHK yang dilakukan berdampak pada jumlah karyawan yang lebih besar, yakni 270 karyawan.
Menurut vendor produsen kamera aksi tersebut, PHK dilakukan untuk memangkas pengeluaran perusahaan, meningkatkan profit, dan menata kembali manajemen perusahaan.
"Kami berharap mendapat laporan keuntungan yang positif sepanjang 2017," kata Chief Financial Officer GoPro, Brian McGee, sebagaimana dilaporkan VentureBeat dan dihimpun KompasTekno, Kamis (16/3/2017).
Atas restrukturisasi yang digencarkan, GoPro siap mengeluarkan biaya agregat hingga 10 juta dollar AS atau Rp 131 miliar. Sebagian besar dialokasikan untuk pesangon karyawan.
Diketahui, GoPro menghadapi masa sulit sejak akhir 2015 hingga 2016 lalu. Kerugiannya terus bertambah seiring dengan pertumbuhan bisnis yang melambat.
Pada kuartal IV 2016, GoPro melaporkan pendapatan 540 juta dollar AS atau setara Rp 7,1 triliun. Angka itu naik 23,8 persen dari tahun ke tahun namun tetap mencatat kerugian 115,7 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun.
Alhasil, GoPro harus memberhentikan sekitar 200 pegawainya beberapa bulan lalu untuk menjaga stabilitas keuangan. Sebelumnya, pada akhir 2015, GoPro juga memangkas 7 persen dari total pegawainya.
Ke depan, di kuartal pertama 2017, GoPro menargetkan peningkatan pendapatan di kisaran 190 juta dollar AS hingga 200 juta dollar AS atau Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,6 triliun.
Baca: Tahun Lalu, Bisnis GoPro Rugi Rp 4,9 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.