Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Pencurian Tisu, China Pasang Pemindai Wajah di Toilet Umum

Kompas.com - 22/03/2017, 11:30 WIB
Penulis Oik Yusuf
|
EditorDeliusno

KOMPAS.com - Pencurian kertas tisu di toilet rupanya sedang merajalela di China. Begitu parahnya sehingga pihak otoritas di ibu kota Beijing dilaporkan mengambil langkah pencegahan dengan memanfaatkan teknologi biometrik.

Caranya adalah dengan mengunci dispenser tisu dengan kamera yang mampu mengenali wajah. Pengujung toilet baru bisa mengambil tisu setelah wajahnya dipindai oleh kamera di alat ini selama tiga detik.

Itupun panjangnya dibatasi hanya sekitar 60 cm untuk tiap orang. Tiap orang hanya bisa mengambil tisu sekali dalam 9 menit.

Alat tersebut baru dipasang di salah satu toilet publik di Temple of Heaven Park. Harganya cukup mahal lantaran memakai teknologi canggih, mencapai kisaran 750 dollar AS atau hampir Rp 10 juta per unit.

Lei Zhenshan, marketing director perusahaan Shoulian Zhineng yang merancang mesin itu, mengatakan pihaknya memiliki banyak opsi pengenalan biometrik untuk mengendalikan konsumsi tisu oleh pengunjung toilet.

“Kami memilih teknologi pengenal wajah karena itu merupakan cara paling higienis,” kata Lei, seperti dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Rabu (22/3/2017).

Sebelumnya, alat yang bersangkutan sudah diujicoba di stadium Bird’s Nest di Beijing. Rencananya ia akan dipasang di lebih banyak toilet di kemudian waktu.

Pembatasan tisu di toilet Temple of Heaven Park mengundang kritik dari sebagian warga yang merasa tak mendapatkan tisu yang cukup.

“Lembarannya terlalu pendek,” keluh Wang Jianquan, seorang warga pensiunan.

Di China, pihak otoritas pusing memikirkan cara mengendalikan konsumsi tisu di toilet publik yang dinilai berlebihan. Sebagian besar toilet di kota-kota seperti Qingdao dan Shanghai, misalnya, diketahui tidak menyediakan tisu toilet karena alasan ini.

Baca: Google Maps Bisa Tunjukkan Letak Toilet Terdekat dan Terbersih

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com