Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada "Hoax" Bertema "Esek-esek" di Internet

Kompas.com - 25/03/2017, 17:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Seperti tidak mau kalah dengan berita hoax politik yang bertujuan menimbulkan keresahan dan memecah belah, saat ini di ranah internet Indonesia sedang beredar konten hoax dengan tema pemerkosaan, pelecehan seksual dan video esek esek yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga mereka menge-klik konten yang telah dipersiapkan.

Penyebaran dilakukan terutama mengandalkan posting di wall dan group Facebook beranggota banyak, yang jika di-klik akan mengarahkan pada situs Blogspot yang telah dipersiapkan sedemikian rupa.

Situs jebakan di Blogspot akan menampilkan pancingan yang telah di rancang sedemikian rupa dan jika korbannya memang “gelap mata” ingin melihat konten yang dijanjikan, ia akan dipandu ke situs phishing yang dibuat mirip dengan situs login Facebook untuk mencuri kredensial Facebook-nya.

Setelah akun Facebook didapatkan, akun tersebut akan digunakan untuk melakukan posting lagi pada grup Facebook lain, guna mendapatkan korban lebih banyak lagi.

Selain mencuri kredensial, situs Blogspot yang telah dipersiapkan juga mendulang pendapatan dari iklan Adwords dengan menampilkan iklan obat kuat dan iklan dewasa lainnya.

Khusus untuk pengguna gadget smartphone/tablet, tindakan klik akan memicu instalasi aplikasi. Hal ini memberikan keuntungan finansial bagi pembuat situs yang kelihatannya menjadi salah satu tujuan utama aktivitas ini.

Baca: Ikan Tongkol dan Hoax Disleksia: Meramu Kebohongan demi Simpati

"Usaha ini dilakukan secara terorganisir, terlihat dari banyaknya situs blogspot yang telah dipersiapkan dengan isi berita dan judul yang provokatif dan semuanya tidak jauh-jauh dari syahwat," ujar Direktur Vaksincom, Alfons Tanujaya dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, Sabtu (25/3/2017).

Hoax pramugari

Adapun salah satu tema posting yang cukup ramai beredar adalah gambar atau tautan video wanita yang mengenakan seragam pramugari dari salah satu maskapai penerbangan nasional.

Jika tautan yang diberikan di-klik, maka akan membuka halaman situs blogspot yang telah dipersiapkan.

Jika pengaksesnya terkecoh dan mengklik gambar yang diberikan, maka ia akan diarahkan pada situs phishing yang meminta korbannya memasukkan kredensial Facebook guna melihat video yang dijanjikan.

Jika pengunjung memasukkan kredensial Facebook mereka, maka akan mendapatkan akses video yang dijanjikan, tetapi akan dialihkan langsung ke situs iklan yang memberikan informasi bahwa video ini hanya dapat ditonton menggunakan aplikasi mobile tertentu.

Vaksincom menyarankan pengguna internet berhati-hati tidak melakukan instalasi aplikasi yang tidak diketahui keamanannya. Apalagi aplikasi yang diarahkan oleh iklan video porno.

Aktor intelektual

Lalu, siapa aktor intelektual di balik penyebaran hoax yang cukup terorganisir ini ?
Menurut Vaksincom, aktivitas yang tidak bertanggung jawab ini dilakukan cukup terorganisir dan telah dipersiapkan dengan seksama. Terlihat dari konsistensi pembuat hoax yang secara berkala.

Mmbuat tema berita vulgar baru di halaman blogspot dan menyebarkan di wall dan group Facebook baik menggunakan akun Facebook abal-abal ataupun akun Facebook curian guna menjaring lebih banyak korban.

Setidaknya Vaksincom mendapatkan tiga profil blogger yang telah secara serius mempersiapkan konten berita-berita vulgar dan disebarkan secara rutin setiap hari.

Jika hal ini tidak dihentikan, dan dilihat oleh anak di bawah umur, atau siapa pun yang tidak bisa mengendalikan dirinya dengan baik, dikhawatirkan hal ini akan mempengaruhi perkembangan psikis dan menyebabkan penyimpangan perilaku atau kekerasan seksual.

Vaksincom menyarankan para orang tua untuk berhati-hati dan selalu mengawasi buah hati anda. Komunikasikan bahaya konten vulgar ini dan pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan yang diperlukan agar konten vulgar ini tidak berkembang dan memberikan dampak negatif pada generasi muda Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com