Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sosok Perempuan di Balik Suksesnya Go-Jek

Kompas.com - 21/04/2017, 15:00 WIB
Fatimah Kartini Bohang,
Deliusno

Tim Redaksi

Dengan segudang prestasi yang diraih, Ala mengaku tak pernah memposisikan dirinya sebagai perempuan luar biasa. Prinsipnya hanya terus melangkah sebagai manusia.

Ia berharap perempuan-perempuan di era modern juga tak berhenti percaya kepada kemampuan dan potensi diri. Menurut Ala, tak ada bedanya terlahir sebagai lelaki dan perempuan, toh ujung-ujungnya manusia adalah manusia.

"Gender itu sama seperti ras. Kita memang diciptakan berbeda-beda tapi itu sesungguhnya untuk berkolaborasi, bukan menunjukkan siapa yang lebih tinggi dan siapa yang lebih rendah," kata Ala.

Lebih lanjut, salah satu perhatian Ala merujuk pada masalah kepemimpinan alias leadership kaum perempuan. Ia mengatakan dari 10 persen perempuan di tim engineer Go-Jek, tak ada yang melangkah ke level manajemen.

"Mereka ngerasa ya udah gini-gini aja karena nanti ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga. Jadinya kayak nggak punya ambisi dan tujuan yang tinggi. Aku mau mengangkat kepercayaan diri mereka," Ala menjabarkan.

Meski demikian, Ala menegaskan dirinya tak serta-merta menganggap pilihan jadi ibu rumah tangga adalah kesalahan. Semuanya merupakan pilihan dan semestinya dilakukan dengan passion.

"Ibu rumah tangga itu sebenarnya juga manajer terbaik. Aku lihat mamaku di rumah pagi nganterin cucu, belum lagi kalau rumah ada yang bocor. Dia juga harus ingat mbak-nya hari ini belanja apa. Itu bukan hal mudah," ia menjelaskan.

Yang paling penting, kata Ala, sebagai perempuan harus punya kepercayaan diri. Ia mengimbau para perempuan agar jangan pasrah dan berpikir tak bisa jadi seseorang.

Jika memilih berkarir, maka lakukan dengan maksimal. Jika memlih jadi ibu rumah tangga, itu juga merupakan pekerjaan yang sulit dan perlu kemampuan manajerial yang mumpuni.

"Jadikan tujuan sebagai bahan bakar kita untuk hidup," ujarnya. (Baca: Kegigihan TKI Perempuan Belajar Coding, Sehabis Kerja dan Pantang Libur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com