KOMPAS.com - Berawal dari kecintaan pada camilan tradisional cimol asal Bandung, tiga mahasiswa asal Institut Teknologi Bandung (ITB) mengukuhkan diri sebagai "Tim Cimol".
Mereka adalah Adinda Budi Kusuma Putra, Feryandi Nurdiantoro, dan Tifani Warnito, yang sedang menjalani studi S-1 Teknik Informatika.
Kolektivitas mereka didasari keresahan yang sama akan maraknya berita palsu alias hoax di internet. Saat Pilkada DKI Jakarta putaran pertama, misalnya, ketiga mahasiswa tersebut melihat linimasa jejaring sosial didominasi informasi yang cenderung ofensif dan tak jarang masuk ke kategori hoax.
Mereka pun tambah semangat mencarikan solusi dan mengembangkan sebuah alat pendeteksi hoax yang dinamai "Hoax Analyzer" dengan dimentori sang dosen, Ayu Purwarianti.
Hoax Analyzer berbentuk web application, dengan pengguna bisa memasukkan informasi apa saja dari internet, baik teks maupun gambar, untuk kemudian diidentifikasi apakah konten itu hoax atau fakta.
Layanan semacam ini memang belum banyak tersedia, padahal dampak buruk hoax dinilai cukup signifikan. Contohnya ketika orang A menyerap informasi hoax tertentu dari aplikasi chat atau media sosial, lantas serta-merta membagikannya ke kerabat dan keluarga tanpa mengecek kebenarannya.
"Cimol merupakan camilan yang disukai banyak orang dan kami berharap produk yang dihasilkan tim kami juga disukai dan bermanfaat bagi khalayak luas," kata mereka melalui e-mail kepada KompasTekno, Rabu (26/4/2017).
Memanfaatkan teknologi yang dikembangkan Microsoft
Dalam proses menggodok Hoax Analyzer, Tim Cimol mengalami kesulitan, terutama ketika mencari referensi mengenai teknologi untuk mengembangkan aplikasi tersebut. Pasalnya, isu hoax dirasa cukup kompleks.
Setelah mencari dan mencoba berbagai alternatif teknologi, Tim Cimol akhirnya memutuskan untuk menggunakan tool yang dikembangkan Microsoft, yakni machine learning dan Natural Language Processing (NLP).
Baca: Aplikasi Anti-hoax Buatan Bandung Wakili Indonesia di ASEAN
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.