Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Cimol ke Hoax Analyzer, Mahasiswa Bandung Jadi Juara Imagine Cup

Kompas.com - 27/04/2017, 20:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis


Kedua tool itu membantu Tim Cimol mengembangkan karakteristik Hoax Analyzer yang diklaim berbeda dari aplikasi sejenis saat ini. Hoax Analyzer dapat melakukan otomatisasi dalam pengecekan hoax.

Teknologi pengontrol pada tool Microsoft mampu belajar mengidentifikasi informasi hoax untuk menggantikan pengecekan manual alias manual checking oleh manusia. Hasilnya, Hoax Analyzer digadang-gadang lebih efisien, cepat, dan akurat.

"Aplikasi sejenis lainnya masih terbatas pada laporan yang diterima oleh anggota forum, sebelum mesin tersebut menentukan apakah berita adalah hoax atau fakta," mereka menjelaskan.

Mewakili Indonesia ke kompetisi global

Tiga anak muda ini lalu mengikutsertakan Hoax Analyzer ke "Imagine Cup", yang tak lain adalah ajang bertaraf internasional helatan Microsoft. Lomba itu hendak menyaring inovasi teknologi terbaik yang digodok anak muda kreatif di seluruh dunia.

Di Indonesia, lomba ini digelar pada awal April lalu. Tim Cimol berhasil unggul ketimbang 521 mahasiswa lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Nusantara.

Menurut Developer Evangelism and Experience Director Microsoft Indonesia, Anthonius Henricus, pada dasarnya, semua tim yang berpartisipasi telah menunjukkan kreativitas dan inovasi yang luar biasa.

"Sebanyak 50 persen dari proses penilaian berfokus pada pemanfaatan teknologi komputasi awan Azure. Kami tidak menentukan kategori dalam Imagine Cup sehingga membebaskan kreativitas para peserta dalam berinovasi," ia menuturkan.

Tim Cimol kemudian berangkat mewakili Indonesia ke Imagine Cup se-Asia Tenggara yang digelar di Manila, Filipina, pada 23 hingga 26 April 2017. Inilah titik yang paling membanggakan sebab Tim Cimol mampu unjuk gigi di hadapan talenta-talenta terbaik di kawasan negara tetangga.

Mereka memenangi kompetisi se-Asia Tenggara dan selanjutnya akan bertanding untuk cakupan seluruh dunia di markas Microsoft, di Seattle, Amerika Serikat, pada Juli 2017 mendatang.

Kompetisi ini memiliki hadiah utama uang tunai sebesar Rp 1,3 miliar dan layanan Microsoft Azure senilai Rp 1,6 miliar.

Berdiskusi dengan pemerintah

Untuk kembali unjuk gigi dan mengharumkan nama Indonesia, Tim Cimol bakal meningkatkan kinerja Hoax Analyzer dari sisi akurasi data dengan pemanfaatan teknologi Microsoft Azure.

"Kami juga akan berlatih untuk mengembangkan kemampuan presentasi kami agar lebih percaya diri dan meyakinkan," ujar mereka.

Visi ke depan Tim Cimol adalah menyosialisasikan Hoax Analyzer agar manfaat dari layanan tersebut bisa dirasakan bersama-sama. Maka dari itu, mereka juga berdiskusi dengan pemerintah lewat Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar Hoax Analyzer dapat menjangkau lebih banyak pengguna.

Dukungan lain pun berasal dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), dan Microsoft sendiri yang menyediakan wadah bagi Tim Cimol untuk menelurkan Hoax Analyzer.

Lebih rinci, Microsoft menyediakan teknologi Azure Cognitive Services yang dapat mendeteksi bahasa, mencari frasa penting, dan memudahkan kinerja search engine Hoax Analyzer.

Selain itu, Microsoft juga dikatakan memberikan bimbingan dan pembekalan kepada seluruh tim sejak babak semifinal nasional, final nasional, final Asia Tenggara, dan final dunia pada Juli nanti.

"Harapan kami dengan adanya aplikasi ini masyarakat tidak mudah terprovokasi terhadap sebuah berita," ujar tim Cimol.

 Baca: Begini Cara Google dan Facebook Perangi Hoax

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com