Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persis Selebriti, Orang Biasa Bisa Siaran Langsung di Mana Pun...

Kompas.com - 08/05/2017, 18:46 WIB
Sri Noviyanti

Penulis


KOMPAS.com -
"Hai semua apa kabar hari ini? Aku sekarang lagi di commuterline, mau ke kampus. Hari ini outfit yang aku pakai sederhana saja, begitu juga dengan dandanan. Aku sengaja pakai make-up merk XYZ yang cocok untuk usiaku," ujar seorang gadis berusia 21 tahun sambil menghadap kamera depan ponsel sambil melakukan siaran langsung.

Orang yang ada di sisinya atau bagian depan tepat perempuan ini duduk boleh saja terheran-heran. Pasalnya, orang yang sedang berbicara pada kamera ponsel tersebut bukanlah presenter atau selebriti, melainkan orang biasa.

Akan tetapi pemandangan ini sudah jamak. Terlebih lagi bila Anda berada di Ibu Kota. Rekaman kamera ponsel tadi terhubung dengan akun media sosialnya dan bisa langsung ditonton oleh teman-teman yang mengikutinya.

Merk make-up yang disebutkannya tadi pun adalah pesanan sponsor karena dia adalah seorang selebriti media sosial.

Ya, lewat kemudahan teknologi siapapun tak perlu menjadi orang penting terlebih dahulu untuk melaporkan segalanya. Lalu, apa tujuannya?

Keberadaan media sosial saat ini lekat dengan keseharian masyarakat. Karena itu, wajar kalau banyak orang merasa perlu melaporkan aktivitasnya pada teman-teman yang terdaftar mengikuti akun media sosialnya.

Fenomena

Pada dasarnya, siaran langsung atau live streaming merupakan istilah yang biasa dipakai media televisi saat ada laporan  atau kejadian penting yang menyangkut kepentingan orang banyak.

Penggunaannya kemudian berkembang saat ada teknologi dan fitur media sosial yang memungkinkan pengguna melaporkan langsung aktivitas atau suatu kejadian lewat unggahan video secara langsung dengan berbekal internet.

HASLOO Ilustrasi seseorang sedang merekam gambar diri menggunakan kamera ponsel.

Masihkah Anda ingat pada 2016 akhir, Instagram meluncurkan fitur baru yakni ‘Insta Story’ yang bisa dipakai pengguna untuk bercerita atau melaporkan aktivitasnya lewat unggahan video.

Tak seperti unggahan video dalam galeri, Insta Story tidak bersifat kekal sehingga dalam waktu tertentu, unggahan dapat terhapus dengan sendirinya.

Lalu, pada 2017 awal, Instagram kembali meluncurkan fitur terbaru, yakni ‘Insta Live’—pembaruan dan penyempurnaan dari Insta Story—yang memungkinkan penggunanya melakukan siaran langsung.

Bila diulik, sebenarnya fitur-fitur tersebut bukanlah hal baru. Media sosial seperti Snapchat dan Periscope suah lebih dulu memakai cara itu untuk menjaring pengguna.

Bahkan, media sosial Facebook pun juga sudah lebih dulu punya ‘Facebook Live’—fitur siaran langsung. Hanya saja, saat fitur yang sama diadaptasi oleh Instagram, fenomena ini terasa lebih populer.

Dilaporkan oleh The Verge pada Selasa (24/1/2017) bahwa Instagram mengklaim saat ini ada 150 juta orang menggunakan ‘Insta Story’ setiap harinya. Akan tetapi, mereka belum mendapat jumlah kalkulasi pengguna yang memakai fitur siaran langsung.

Tujuannya, mereka bilang bahwa hal itu bisa menjadi peluang platform miliknya untuk menghadirkan iklan potensial. “(Kami) bisa pasang iklan di antara unggahan Insta Story pengguna,” tulis The Verge.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com