Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Diminta Hapus Posting Ujaran Kebencian

Kompas.com - 09/05/2017, 16:02 WIB
|
EditorReska K. Nistanto

KOMPAS.com - Facebook diperintahkan untuk menghapus berbagai konten yang dinilai sebagai ujaran kebencian. Perintah ini diberikan oleh pengadilan Austria menyusul kalahnya raksasa jejaring sosial itu dalam perkara provokasi online.

Berdasarkan perintah pengadilan, Facebook bukan hanya diwajibkan menghapus ujaran kebencian yang ada di Austria saja, melainkan harus menghapus ujaran tersebut dari platform mereka.

Dilansir KompasTekno dari TechCrunch, Selasa (9/5/2017), perkara tersebut berawal dari sebuah hinaan terhadap Eva Glaswischnig, pemimpin Partai Green. Hinaan tersebut diunggah ke Facebook oleh sebuah akun palsu.

Baca: Dapati Penyebar Kebencian di Medsos, Apa yang Harus Dilakukan?

Partai Green kemudian meminta Facebook untuk menghapus hinaan tersebut. Namun menurut mereka, raksasa media sosial itu tak bergeming dan konten berisi hinaan terhadap Glascwischnig masih tetap dibiarkan tayang.

Berikutnya, Partai membuat laporan dan memperkarakan tindakan Facebook itu ke pengadilan. Hingga akhisnya Pengadilan Komersial Wina, pada Desember lalu, memerintahkan Facebook untuk menghapus segala konten yang dinilai berisi ujaran kebencian berdasarkan hukum Austria.

Facebook pun mengajukan banding, tapi sekarang telah terlihat bahwa upaya itu gagal. Pengadilan justru memperkuat keputusannya dan memerintahkan Facebook untuk menghapus konten orisinil sekaligus berbagai repost yang berisi ujaran kebencian, termasuk di dalamnya konten berisi hinaan terhadap Glaswischnig.

Pengadilan juga memperluas jangkauan perintah tersebut, yakni meminta Facebook untuk menghapus konten terkait secara global.

Selain itu, sekarang partai juga sedang berniat lebih menekan Facebook agar mau menyerahkan identitas pemilik akun palsu yang dipakai menghina Glaswischnig serta menuntut ganti rugi atas penyebaran hinaan itu.

“Facebook mestinya menghadapi tuduhan bahwa mereka adalah platform kebencian terbesar di dunia dan mereka tidak melakukan apa-apa untuk melawannya,” ujar politisi Partai Green, Dieter Brosz.

Baca: Bisa Komentar dengan Ikon Reactions di Facebook, Begini Caranya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber TechCrunch

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Gadget
Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Gadget
Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Internet
Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Hardware
Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

e-Business
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Gadget
Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Internet
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com