Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hacker" Tak Selalu Jahat, Contohnya Pemuda 13 Tahun Asal Pakistan Ini

Kompas.com - 16/05/2017, 09:40 WIB
Oik Yusuf

Penulis

Sumber NBCNews

KOMPAS.com - Ahsan Tahir bukan remaja sembarangan. Di umur yang baru genap 13 tahun, ABG asal Karachi, Pakistan ini sudah menemukan aneka macam celah sekuriti di sistem komputer berbagai perusahaan besar.

Untunglah, Tahir tak berniat jahat. Dia adalah hacker putih alias “ethical hacker” yang mencari kelemahan sistem, lalu memberitahukannya ke perusahaan terkait supaya diperbaiki. Atas jasanya ini, Tahir kemudian diberikan imbalan berupa uang.

Mekanisme pelaporan celah keamanan oleh pihak luar tersebut sudah jamak diterapkan perusahaan-perusahaan teknologi di AS lewat serangkaian program “bug bounty”. Penemu bug akan diganjar hadiah apabila melaporkannya.

Tahir sang hacker muda berkiprah di ranah “bug bounty” ini. Perusahaan-perusahaan teknologi yang pernah dibantunya menemukan bug termasuk para raksasa seperti Google dan Microsoft.

 “Semakin banyak hacker yang bekerja, semakin banyak bug ditemukan, semakin aman pula perusahaan-perusaan itu. Sederhana saja sebenarnya,” ujar Tahir menjelaskan motivasinya, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari NBC News, Senin (15/5/2017).

Belajar sendiri

Kedua orang tua Tahir tidak memiliki latar belakang teknologi. Tahir pun awalnya tak tahu menahu soal peretasan komputer. Ketertarikannya terhadap dunia hacking berawal ketika situsnya sendiri menjadi korban peretasan.

“Saya kemudian memutuskan untuk mencari bug di situs milik saya,” kata Tahir. Dia belajar hacking secara otodidak, dengan menonton video tutorial di YouTube, membaca blog, dan bereksperimen.

Tahir kemudian menemukan situs yang menerangkan bahwa seorang hacker bisa mendapat bayaran dengan meretas situs perusahaan, kemudian melaporkan celah keamanan yang ditemukan. Itulah yang kemudian dia lakoni.

Di usia yang masih belia, Tahir kini menjadi seorang rising star di industri cyber security. Casey Ellis, pendiri dan CEO perusahaan crowdsourcing sekuriti Bugcrowd, mengatakan bahwa remaja seperti Tahir adalah pejuang masa depan di ranah keamanan digital.

“Digital native (orang yang sejak kecil familiar dengan teknologi komputer dan internet) berpotensi besar untuk menjadi hacker yang mahir. Mereka bisa memberi sumbangsih luar biasa untuk perusahaan yang hendak menjaga keamanan bisnis dan konsumen,” kata Ellis.

Program bug bounty kini sudah banyak digelar oleh banyak perusahaan, mulai dari Apple hingga Pentagon. Maklumlah, hacker luar biasanya bisa memberikan masukan tentang celah keamanan yang luput dari pengamatan tim sekuriti internal perusahaan.

Besarnya hadiah uang yang ditawarkan bermacam-macam, tergantung kebijakan perusahaan dan tingkat kegawatan bug. Rentangnya bisa antara 50 dollar AS hingga 350.000 dollar AS.

Ingin bantu mengamankan internet

Tiap hari usai bersekolah, Tahir pulang ke rumah untuk hacking selama enam jam. Setelah itu dia mengerjakan PR dan tugas-tugas lain.

Halaman:
Sumber NBCNews
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com