Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Korea Utara di Virus Ransomware WannaCry

Kompas.com - 17/05/2017, 20:05 WIB

KOMPAS.com - Hasil penyelidikan sementara memperlihatkan sejumlah petunjuk awal yang menyinyalir Korea Utara terlibat dalam serangan siber dengan aplikasi penyandera data (ransomware) WannaCry. Namun, Kepolisian Uni Eropa belum yakin karena tuduhan itu terlalu dini.

Simon Choi, Direktur Hauri Inc, perusahaan peranti lunak antivirus, melihat ada jejak-jejak Korea Utara dalam serangan siber itu.

Choi yang menganalisis peranti lunak berbahaya (malware) sejak 2008, Selasa (16/5), menyatakan, Korea Utara bukanlah pemain baru di dunia mata uang virtual (bitcoin). Selama ini, mereka juga menambang mata uang digital melalui program komputer berbahaya sejak 2013.

Baca: Apa Itu Bitcoin, Tebusan yang Diminta Hacker WannaCry?

Pada serangan siber yang melanda dunia akhir-akhir ini, para peretas menuntut korban untuk membayar dalam bitcoin supaya bisa membuka data mereka yang tersandera. Tahun lalu, Choi tak sengaja berbicara dengan peretas yang diketahui beralamat internet di Korut. Keduanya berbicara tentang perkembangan ransomware. "Ia bilang hendak menguji serangan ransomware dengan teman-temannya," kata Choi.

Peretas itu diyakini Choi adalah mahasiswa di kampus elite di Korut, Kim Chaek University of Technology. Mahasiswa itu juga diyakini sebagai pelaku sejumlah serangan siber pada organisasi warga Korut pembelot di Korsel.

Selama ini, Korut dicurigai melatih tentara siber di sekolah khusus. Para peretas canggih ini diduga beroperasi di Korut dan China. Jika Korut terbukti di balik serangan siber ini, Choi mendorong dunia bekerja sama menghadapi ancaman siber, misalnya dengan meminta China menutup akses internet Korut.

Kecurigaan terhadap Korut itu juga diungkapkan peneliti Google, Neel Mehta, yang mengunggah informasi bahwa kode komputer menunjukkan kemiripan malware WannaCry dengan sejumlah kasus peretasan yang diduga didalangi oleh Korut, termasuk serangan pada Sony Pictures Entertainment, November 2014.

Sony diserang terkait peluncuran film The Interview yang bercerita tentang Korut. Kesamaan kode komputer itu juga ditemukan para peneliti di Symantec dan Kaspersky Lab.

Namun, segala tuduhan itu belum disertai dengan bukti-bukti. Kepolisian Uni Eropa belum yakin Korut terlibat karena masih terlalu dini untuk melontarkan tuduhan. Proses penyelidikan mencari pelaku masih berjalan dengan mencari petunjuk digital dan mengikuti jalur uangnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com